Pangkas Perbedaan Harga, Begini Strategi Badan Pangan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) melakukan mobilisasi bahan pangan antarwilayah dari daerah surplus ke daerah defisit jelang Natal dan tahun baru 2022 (Nataru). Upaya itu guna memangkas disparitas harga yang berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, hingga November 2022, NFA telah melakukan banyak penyerapan bahan pokok baik dari petani, nelayan maupun peternak. Hasil produksi tersebut juga sudah dikirimkan ke beberapa wilayah di seluruh Indonesia.
"NFA telah memfasilitasi pengiriman jagung dari NTB ke dan Jateng ke wilayah peternak di Jatim dan Jateng mencapai 3,5 ton, mobilisasi sapi hidup ke Jabodetabek sebanyak 1.405 ekor, fasilitasi cabai dari Sulsel ke Pasar Induk Kramat jati sebanyak 79,3 ton, dan pengiriman bawang merah dari Bima ke Palembang, Temanggung, dan Bangka sebanyak 44,1 ton," beber Arief Rabu (16/11/2022).
Sambung dia, pihaknya juga memfasilitasi distribusi daging ayam ras beku dari Jatim ke Kaltara sebanyak 32 ton, serta memfasilitasi penyerapan live bird oleh BUMN pangan dan perusahaan integrator mencapai 221 ribu ekor.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan produk pangan dari produsen (petani, peternak dan nelayan) sehingga menjaga semangat untuk tetap berproduksi.
Baca juga: Awas, Asap Rokok Picu Kenaikan Kasus Stunting di Palembang!
"Selain itu, juga sebagai langkah pengendalian inflasi mengingat pangan berkontribusi signifikan terhadap laju inflasi," ucap Arief.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, hingga November 2022, NFA telah melakukan banyak penyerapan bahan pokok baik dari petani, nelayan maupun peternak. Hasil produksi tersebut juga sudah dikirimkan ke beberapa wilayah di seluruh Indonesia.
"NFA telah memfasilitasi pengiriman jagung dari NTB ke dan Jateng ke wilayah peternak di Jatim dan Jateng mencapai 3,5 ton, mobilisasi sapi hidup ke Jabodetabek sebanyak 1.405 ekor, fasilitasi cabai dari Sulsel ke Pasar Induk Kramat jati sebanyak 79,3 ton, dan pengiriman bawang merah dari Bima ke Palembang, Temanggung, dan Bangka sebanyak 44,1 ton," beber Arief Rabu (16/11/2022).
Sambung dia, pihaknya juga memfasilitasi distribusi daging ayam ras beku dari Jatim ke Kaltara sebanyak 32 ton, serta memfasilitasi penyerapan live bird oleh BUMN pangan dan perusahaan integrator mencapai 221 ribu ekor.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan produk pangan dari produsen (petani, peternak dan nelayan) sehingga menjaga semangat untuk tetap berproduksi.
Baca juga: Awas, Asap Rokok Picu Kenaikan Kasus Stunting di Palembang!
"Selain itu, juga sebagai langkah pengendalian inflasi mengingat pangan berkontribusi signifikan terhadap laju inflasi," ucap Arief.
(uka)