Kisah Bagaimana Kekayaan Qatar Menyentuh Jutaan Kehidupan di Inggris

Selasa, 29 November 2022 - 09:29 WIB
loading...
A A A
Pusat kerajaan propertinya adalah Canary Wharf Group yang memiliki landmark termasuk 20 Fenchurch Street, dijuluki Walkie Talkie, dan pembangunan kembali Shell Centre di South Bank London.

Pemerintah Qatar juga memiliki department store mewah Harrods dan 5* hotel Claridge's di London. Selain itu Qatar juga memiliki kepemilikan saham yang signifikan untuk beberapa brand terbesar.

Bank Barclays, pusat perbelanjaan di Sainsburys atau bandara Heathrow, di antara yang mendapatkan manfaat dari Qatar. Secara total, Qatar telah menanamkan investasinya sekitar 40 miliar pounds di daerah-daerah yang menyentuh jutaan kehidupan Inggris, dan dirancang untuk memastikan pengaruh negara kecil itu jauh di atas bobotnya di tanah Inggris.

Dan dananya telah disambut baik oleh pemerintah Inggri dan bakal terus ditingkatkan. Pada bulan Mei, Perdana Menteri Boris Johnson saat itu membuat kesepakatan bagi Qatar untuk berinvestasi hingga 10 miliar pounds selama lima tahun ke depan di Inggris untuk beragam sektor mulai dari keamanan siber hingga ilmu pengetahuan.

Sementara itu ketergantungan Inggris kepada gas Qatar diyakini bisa meningkat di masa depan. Pemerintah Inggris telah memelihara hubungan dengan Doha, untuk memastikan keamanan pasokan karena cadangan Laut Utara mulai berkurang.

Inggris dalam beberapa bulan terakhir telah berhasil memotong impor dari Rusia. Meski hanya sekitar 4% dari total pasokan Inggris, tetapi gas yang bersumber dari Qatar semakin penting.

UE yang jauh lebih bergantung pada gas Rusia lebih mendesak dalam mengamankan pasokan alternatif. Secara keseluruhan, UE hanya mendapat 5% gasnya dari Qatar - tetapi itu bisa berubah.

Kanselir Jerman Olaf Schultz telah mengatakan, bahwa Qatar akan memainkan peran sentral dalam strategi negara itu untuk melakukan diversifikasi dari gas Rusia. Tapi hal itu tidak bisa terjadi dalam semalam.

Negosiasi kontrak menjadi rumit. Lantaran Qatar suka memasok gas di bawah kesepakatan jangka panjang, yang berlangsung 15-20 tahun, yang mungkin tidak konsisten dengan tujuan negara-negara Barat untuk melakukan dekarbonisasi.

Sebaliknya China, dengan rencana net-zero yang kurang ambisius, telah meluncurkan perjanjian 27 tahun untuk membeli gas Qatar senilai USD60 miliar. Jerman sendiri masih perlu meningkatkan infrastrukturnya, terutama terminal yang menerima gas alam cair atau yang dikenal sebagai LNG, untuk mengambil lebih banyak pasokan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)