Wall Street Mixed: Dow Jones dan S&P 500 Jatuh Saat Nasdaq Cetak Rekor

Jum'at, 10 Juli 2020 - 07:25 WIB
loading...
Wall Street Mixed: Dow Jones dan S&P 500 Jatuh Saat Nasdaq Cetak Rekor
Wall Street mixed alias variatif saat indeks S&P 500 dan Dow Jones jatuh seiring kekhawatiran investor terkait roda bisnis yang bisa ditutup kembali di tengah lonjakan kasus baru virus corona. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street mixed alias variatif saat indeks S&P 500 dan Dow Jones pada akhir perdagangan, Kamis waktu setempat. Hal ini seiring kekhawatiran investor terkait roda bisnis yang bisa ditutup kembali di tengah lonjakan kasus baru virus corona, sementara itu Komposit Nasdaq mencetak rekor.

Dilansir Reuters, lonjakan kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 60.000 pada hari rabu. Hal itu menjadi rekor secara global dalam satu hari, sedangkan Florida dan Texas melaporkan angka meninggal dunia tertinggi dalam satu hari.

Investor sendiri mulai mengalihkan fokus mereka ke laporan pendapatan kuartal kedua, yang bergeser minggu depan. Perusahaan dalam S&P 500 diprediksi mengalami penurunan pendapatan sebesar 40% secara year to year. Atau menjadi penurunan keuntungan triwulanan terbesar sejak krisis keuangan 2008, berdasarkan data IBES dari Refinitiv.

( )

Dow Jones Industrial Average tercatat mengalami penurunan hingga 361,19 poin atau 1,39% menjadi 25.706,09. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 17,89 poin yang setara 0,56% untuk bertengger di level 3.152,05 saat komposit NASDAQ justru meningkat 55,25 poin atau 0,53% di posisi 10.547,75.

Saham Walgreens Boots Alliance Inc (WBA. O) turun setelah melaporkan kerugian triwulanan dibandingkan dengan keuntungan setahun sebelumnya, usai tekanan yang dialami Boots Divisi akibat pandemi Covid-19. Sahamnya ditutup 7,8% lebih rendah.

Sementara itu NASDAQ mencatatkan rekor kelima penutupan tertinggi dalam enam hari, dibantu oleh keuntungan saham Amazon.com (AMZN. O), Microsoft Corp (MSFT. O), NVIDIA (NVDA. O), Apple Inc (AAPL. O) dan juga, Tesla (TSLA. O) untuk memperpanjang tren keuntungan baru-baru ini dan berakhir naik 2,1%.

Patokan S&P 500 masih berada dalam tren kenaikan lebih dari 40% dari penutupan 23 Maret. Sentimen positif terhadap saham di awal sesi datang dari data pengajuan pengangguran di AS yang menyusut mendekati level terendah dalam empat bulan.

Optimisme data ekonomi dimana ada penambahan sektor ketenagakerjaan pada bulan Juni telah menggarisbawahi bahwa stimulus yang jadi bahan bakar ekonomi domestik berada di jalan menuju pemulihan. Volume perdagangan bursa saham AS mencapai 10.73 miliar saham, lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata 12.23 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4074 seconds (0.1#10.140)