Jalan Terjal Bisnis Transportasi di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
Hampir semua maskapai bertahan dengan sisa tenaga yang ada. Implikasinya, banyak karyawannya pun dirumahkan. Gaji direktur juga harus rela dipotong. (Baca juga: Wahai Para Pemilik Bank, Saatnya Menunjukkan Komitmen)
Maskapai AirAsia Indonesia misalnya mengaku pemotongan gaji tetap diterapkan, termasuk merumahkan karyawan. “Ya, kita ada potong gaji di level direktur, termasuk merumahkan karyawan sampai situasi dan kondisi normal kembali, tepatnya ketika pengoperasian penuh mulai berlaku,” kata Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga.
Kendati demikian, AirAsia Indonesia tetap memberikan layanan kepastian penerbangan kepada calon penumpangnya dengan meniadakan biaya tambahan pada perubahan jadwal penerbangan yang dipesan sejak Juni dan berlaku hingga September 2020. Sementara bagi maskapai Lion Air, cara bertahan dilakukan dengan menghentikan operasional penerbangannya untuk sementara waktu hingga pembukaan penerbangan pada pertengahan Juni 2020. (Lihat videonya: Maria Lumowa Berhasil Diekstradisi ke Indonesia, Simak Kronologis Lengkapnya)
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, semua sektor transportasi terdampak pandemi Covid-19. Namun, pemerintah juga berupaya memberikan yang terbaik melalui relaksasi dan dana talangan.
Beberapa di antaranya BUMN transportasi yang mendapat dana talangan, yakni PT KAI dan Garuda Indonesia. “Barangkali karena pemerintah melihat sektor ini sangat padat karya dan padat modal di mana masyarakat sangat bergantung pada mobilitas dua moda transportasi ini,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah juga memberikan relaksasi pada sektor transportasi lain seperti angkutan bus (darat) maupun angkutan laut. Alasannya, di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, sulit mengatur supply and demand selama pembatasan kapasitas dan penerapan protokol masih berjalan. “Protokol boleh berjalan, tapi jangan justru membebani masyarakat yang pada akhirnya memukul industri ini,” pungkasnya. (Ichsan Amin)
Maskapai AirAsia Indonesia misalnya mengaku pemotongan gaji tetap diterapkan, termasuk merumahkan karyawan. “Ya, kita ada potong gaji di level direktur, termasuk merumahkan karyawan sampai situasi dan kondisi normal kembali, tepatnya ketika pengoperasian penuh mulai berlaku,” kata Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga.
Kendati demikian, AirAsia Indonesia tetap memberikan layanan kepastian penerbangan kepada calon penumpangnya dengan meniadakan biaya tambahan pada perubahan jadwal penerbangan yang dipesan sejak Juni dan berlaku hingga September 2020. Sementara bagi maskapai Lion Air, cara bertahan dilakukan dengan menghentikan operasional penerbangannya untuk sementara waktu hingga pembukaan penerbangan pada pertengahan Juni 2020. (Lihat videonya: Maria Lumowa Berhasil Diekstradisi ke Indonesia, Simak Kronologis Lengkapnya)
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, semua sektor transportasi terdampak pandemi Covid-19. Namun, pemerintah juga berupaya memberikan yang terbaik melalui relaksasi dan dana talangan.
Beberapa di antaranya BUMN transportasi yang mendapat dana talangan, yakni PT KAI dan Garuda Indonesia. “Barangkali karena pemerintah melihat sektor ini sangat padat karya dan padat modal di mana masyarakat sangat bergantung pada mobilitas dua moda transportasi ini,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah juga memberikan relaksasi pada sektor transportasi lain seperti angkutan bus (darat) maupun angkutan laut. Alasannya, di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, sulit mengatur supply and demand selama pembatasan kapasitas dan penerapan protokol masih berjalan. “Protokol boleh berjalan, tapi jangan justru membebani masyarakat yang pada akhirnya memukul industri ini,” pungkasnya. (Ichsan Amin)
(ysw)