Dukung RI Optimalkan Transformasi Digital di Tengah Ancaman Resesi 2023, Ini Komitmen Huawei

Minggu, 11 Desember 2022 - 09:18 WIB
loading...
Dukung RI Optimalkan...
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen (dua kanan) dalam acara Huawei ICT Outlook 2022 di kampus IT Del di Balige, Sumatera Utara, Kamis (8/12/2022. Foto/SINDOnews/Inda Susanti
A A A
JAKARTA - Transformasi ekonomi digital perlu dipercepat dan dioptimalkan gua mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terlebih di tengah ancaman krisis dan resesi global 2023.

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memimpin dalam hal ekonomi digital, di mana nilainya diproyeksikan tumbuh 20% dari USD70 miliar pada 2021 menjadi USD146 miliar pada 2025.

Besarnya potensi ekonomi digital RI menjadi modal penting bagi negara ini untuk bertahan dari amukan “badai yang sempurna” pada tahun depan seperti diprediksi oleh berbagai pakar dan lembaga keuangan global.

Sederet tantangan yang membayangi di 2023 mendatang mulai dari pemulihan pandemi yang berkepanjangan, resesi ekonomi global, inflasi tinggi, krisis pangan dan energi yang dipicu gejolak geopolitik (perang), isu perubahan iklim dan transisi energi untuk mencapai target emisi nol karbon, hingga disrupsi teknologi digital.

Kabar baiknya, kesuksesan Presidensi KTT G20 dan terpilihnya Indonesia sebagai pemimpin ASEAN tahun 2023 memberikan peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Dalam acara Huawei ICT Outlook 2022 di kampus IT Del di Balige, Sumatera Utara, Kamis (8/12), Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya secara virtual mengatakan, kesuksesan Indonesia di ajang G20 telah mendorong minat investor untuk berinvestasi ke dalam negeri.

Hal ini tentunya akan memacu pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Dia menegaskan, momentum investasi ini harus dijaga dan setiap elemen harus bersinergi untuk membuka jalan bagi investor agar mudah berbisnis di Tanah Air.

Luhut menerangkan, Indonesia diprediksi akan mencapai produk domestik bruto (PDB) senilai USD3 triliun dan meningkatkan pendapatan per kapita dari saat ini USD4.000 menjadi USD10.000 di 2030.

Untuk mewujudkannya, Indonesia akan menjaga pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,5-6,5% dan akan terus meningkatkan efisiensi perekonomian melalui digitalisasi.

Luhut pun menyampaikan apresiasi kepada perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global seperti Huawei atas investasi dan komitmennya yang berkelanjutan di Indonesia
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
Geser Hong Kong, Moskow...
Geser Hong Kong, Moskow Jadi Kota Kedua dengan Miliarder Terbanyak
Sektor Industri Terdampak...
Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam
Habis Libur Lebaran,...
Habis Libur Lebaran, Harga Emas Malas Bergerak di Akhir Minggu
Jusuf Kalla: AS Bisa...
Jusuf Kalla: AS Bisa Resesi Jika Trump Pertahankan Kebijakan Tarif
Sebut Batas Umur Jadi...
Sebut Batas Umur Jadi Penghambat Pencari Kerja, Wamenaker Minta Dihapus!
Menilik Alasan di Balik...
Menilik Alasan di Balik Trump Terapkan Tarif Impor 32% ke Indonesia
Kena Tarif Impor Trump...
Kena Tarif Impor Trump 32 Persen, Indonesia Butuh Gebrakan
Rekomendasi
Jalur Nagreg Masih Padat...
Jalur Nagreg Masih Padat di Hari Terakhir Cuti Bersama, Sudah 10 Kali One Way
10 Alasan Rusia Tidak...
10 Alasan Rusia Tidak Mungkin Kalah Melawan Ukraina
Timnas Indonesia U-17...
Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 jika Kalahkan Yaman?
Berita Terkini
Kena Tarif 32%, Prabowo...
Kena Tarif 32%, Prabowo Umumkan Sikap Resmi Indonesia ke AS Besok
28 menit yang lalu
Pemerintah Siapkan Opsi...
Pemerintah Siapkan Opsi Diskon PPN dan PPh Impor dalam Proposal Dagang ke AS
42 menit yang lalu
Indonesia Siapkan Proposal...
Indonesia Siapkan Proposal Dagang untuk AS, Tawarkan Peningkatan Impor
1 jam yang lalu
Marak Modus Penipuan...
Marak Modus Penipuan di Medsos, Pupuk Indonesia: Tebus Pupuk Subsidi Hanya di Kios Resmi
2 jam yang lalu
Kisah Sukses Murdaya...
Kisah Sukses Murdaya Poo, Penjual Koran yang Jadi Konglomerat Properti
2 jam yang lalu
Kabar Duka, Konglomerat...
Kabar Duka, Konglomerat Murdaya Poo Pemilik Pondok Indah Mall Meninggal Dunia
3 jam yang lalu
Infografis
Wilayahnya Berdekatan,...
Wilayahnya Berdekatan, Negara-negara Ini Belum Serang Israel di 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved