5 Daerah di Indonesia dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi, No 1 Tak Terduga

Senin, 12 Desember 2022 - 13:07 WIB
loading...
5 Daerah di Indonesia...
Melongok lebih jauh struktur perekonomian Indonesia, beberapa provinsi mencetak pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan. Berikut 5 Daerah dengan ekonomi tumbuh tertinggi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Saat ketidakpastian global terus meluas, Indonesia diyakini kebal terhadap resesi apabila melihat data pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) . Betapa tidak, BPS menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2022 secara kuartal ke kuartal (quarter to quarter/qtq) 1,81% dan secara year on year (yoy) sebesar 5,72%.



Dengan angka pertumbuhan sebagaimana catatan BPS, menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia dapat dikatakan sangat tanguh. Angka tersebut juga bisa menjadi modal kuat ekonomi Indonesia menghadapi ancaman resesi dunia yang diperkirakan akan dimulai 2023 mendatang.

Melongok lebih jauh struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada kuartal III tahun 2022, beberapa daerah mencetak pertumbuhan ekonomi yang mengejutkan. Dari total 34 provinsi Indonesia, kami merangkum ada 5 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal III tahun ini.

1. Provinsi Maluku Utara

Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada kuartal III 2022 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) secara mencapai 26,94% sedangkan secara YoY yakni 24.85%. Lonjakan ekonomi yang terjadi disebabkan salah satunya oleh sektor pertambangan, terutama nikel.

Keberadaan smelter di Maluku Utara berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Selain itu inflasi di Maluku Utara terbilang rendah sebesar 3,3 %.



Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta inflasi yang rendah juga disebabkan pola hidup masyarakat Maluku Utara yang tak bergantung kepada pasar. Terutama terkait kebutuhan terutama pangan. Banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam dalam rangka menopang kebutuhan sehari-hari mereka.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa angka pertumbuhan ekonomi Maluku Utara itu menjadi yang tertinggi di dunia lantaran saat ini hampir semua negara mengalami perlambatan ekonomi.

"Karena pertumbuhan ekonomi Maluku Utara itu 27 persen, tertinggi di dunia itu. Engga ada di dunia manapun pertumbuhan ekonomi sampai 27 persen. Dan yang bagus lagi, saya cek waktu di pasar di Ternate, saya cek ke pasar kemudian saya cek ke BI, inflasinya hanya 3,3 persen," ungkap Jokowi.

Bahkan berdasarkan survei yang diterima Jokowi, masyarakat Maluku Utara menjadi yang paling bahagia dibandingkan daerah lain. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik.

"Dan survey yang saya terima, di seluruh provinsi yang disurvei, masyarakat mana yang paling bahagia, juga di Maluku Utara. 27 persen kalau ga bahagia ya kebangetan. Tapi hati-hati saya peringatkan hati-hati. Mempertahankan itu lebih sulit, meningkatkan itu jauh lebih sulit," ungkapnya.

2. Provinsi Sulawesi Tengah

Perekonomian Sulawesi Tengah berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp 81.692,22 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 44.526,75 miliar.

Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan III-2022 berdasarkan data BPS terhadap triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 19,13% (y-on-y).

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 41,34%. Sedangkan untuk pengeluaran, komponen Ekspor mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,20%.

Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang tinggi di topang keberadaan sektor industri skala besar seperti sektor pertambangan dan penggalian yang terdapat di Kabupaten Morowali, Morowali Utara dan Banggai.

3. Provinsi Bali

Total perekonomian Bali pada triwulan III-2022 yang diukur berdasarkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp 62,56 triliun. Atau jika diukur atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010, PDRB Bali tersebut tercatat sebesar Rp 38,17 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali triwulan III-2022 tercatat tumbuh sebesar 8,09%.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha Kategori H (Transportasi dan Pergudangan) sebesar 35,37%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Komponen Impor Luar Negeri yaitu sebesar 1.151,80%.

Struktur ekonomi Bali dari sisi produksi, pada triwulan III-2022 masih didominasi oleh Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum) yang tercatat berkontribusi sebesar 18,43%. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 53,71%.

Pelaksanaan puncak KTT G20 tersebut diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan perekonomian Bali yang sempat mengalami kontraksi hebat di saat terjadi pandemi Covid. Seperti diketahui, ekonomi di Pulau Dewata ini sangat tergantung dari industri pariwisata.

Dari nilai Rp 62,56 triliun, sebesar Rp11,53 triliun (18,43%) PDRB Bali berasal dari sektor penyediaan akomodasi makan dan minum. Kontribusi ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya.

Sektor yang berkontribusi terbesar berikutnya adalah pertanian, yakni mencapai Rp9,26 triliun (14,81%). Diikuti sektor konstruksi sebesar Rp6,99 triliun (11,18%), serta perdagangan besar dan eceran Rp5,84 triliun (9,28%).

Sedangkan sektor yang berkontribusi paling kecil terhadap perekonomian Bali adalah pengadaan air, pengelolaan limbah, yakni hanya Rp121,94 miliar (0,19%). Setelahnya ada sektor pengadaan listrik dan gas Rp143,59 miliar (0,23%), serta pertambangan dan penggalian Rp584,49 miliar (0,93%).

Sektor transportasi dan penyediaan akomodasi mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi pada triwulan III 2022. Sedangkan sektor jasa pendidikan, informasi dan komunikasi, serta administrasi pemerintahan mengalami kontraksi.

4. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Ekonomi NTB pada Triwulan III-2022 terhadap Triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 7,10%. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 38,79%.

Sedangkan bila dilihat dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 34,54%.

Ekonomi NTB tumbuh semakin membaik, meskipun beberapa waktu lalu sempat mengalami inflasi yang dikhawatirkan menghambat pertumbuhan ekonomi. Perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan III-2022 mencapai Rp 40,50 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 26,07 triliun.

Diterangkan struktur PDRB NTB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Dimana perekonomian NTB masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 21,97%.

Kemudian diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 19,70%, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,50%, serta konstruksi sebesar 9,21%.

5. Provinis Kalimantan Tengah

Ekonomi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,74%. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 15,47%.

Sementara dari sisi pengeluaran komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 19,25%.

BPS menerangkan, seluruh provinsi di wilayah Kalimantan mengalami pertumbuhan positif (y-on-y) pada triwulan III tahun 2022 dengan Kalteng sebagai provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,74 %dan berkontribusi sebesar 10,72 %.

5 Kota di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi:

Provinsi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2022
1. Provinsi Maluku Utara 24.85%
2. Provinsi Sulawesi Tengah 19.13%
3. Provinsi Bali 8.09%
4. Provinsi Nusa Tenggara Barat 7.10%
5. Provinis Kalimantan Tengah 6.74%

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1690 seconds (0.1#10.140)