Transisi Energi Memang Mahal: Butuh Rp4.000 Triliun!

Selasa, 20 Desember 2022 - 13:57 WIB
loading...
Transisi Energi Memang...
Transisi energi menuju EBT butuh investasi yang sangat besar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah membutuhkan dua faktor untuk melakukan transisi energi menuju energi baru terbarukan ( EBT ). Pertama menyelesaikan kontrak-kontrak terhadap energi fosil yang jumlahnya cukup besar, kemudian mencari investasi yang nilainya juga tidak sedikit.



"Tentu ada beberapa yang harus diselesaikan untuk kontrak-kontrak terhadap energi fosil, baik di pembangkit terutama PLTU karena jumlahnya cukup besar. Kemudian di migasnya juga diperlukan beberapa konversi," kata Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro dalam siaran Market Review di IDX Channel, Selasa (20/12/2022).

Komaidi menambahkan, dari sisi investasi juga butuh dana yang cukup besar, sebab ini masih merupakan pengaturan awal. "Jadi segala sesuatu yang masih awal memang memerlukan investasi yang cukup besar," ungkapnya.

Komaidi memaparkan bahwa untuk biaya kompensasi dan investasi dibutuhkan dana sekitar Rp3.500 triliun hingga Rp4.000 triliun untuk dua sektor, yakni energi dan transportasi. Jika transportasinya berbasis Listrik, maka juga diharapkan dari energi baru terbarukan.



"Nah jadi secara paralel perlu anggaran. Kalau dari kajian teman-teman di Kementerian Keuangan kisaran Rp3.500 triliun sampai Rp4.000 triliun," sambungnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1831 seconds (0.1#10.140)