Telkom Bangun Data Center di Batam Senilai Rp3,08 Triliun

Jum'at, 23 Desember 2022 - 17:26 WIB
loading...
Telkom Bangun Data Center di Batam Senilai Rp3,08 Triliun
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) berbincang dengan Dirut Telkom Ririek Adriansyah (kiri) dan CEO Singtel Kuan Moon Yuen di sela groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center Batam (HDC Batam) di Batam, Rabu (21/12/2022). (Dok. Telkom)
A A A
BATAM - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya NeutraDC, membangun data center berskala raksasa (hyperscale) di Batam, Kepulauan Riau senilai USD198 juta atau sekitar Rp3,08 triliun. Untuk membangun data center tersebut, Telkom menggandeng Singtel dan Medco Power.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pembangunan data center yang ditargetkan rampung dalam 18 bulan ini salah satunya bakal menyasar pasar Singapura. Menurutnya, bisnis data center pada masa mendatang sangat potensial.

“HDC Batam diharapkan dapat menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya. Selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia,” ujar Ririek pada acara peletakan batu pertama (ground-breaking) pembangunan NeutraDC Hyperscale Data Center Batam (HDC Batam) di Kabil Industrial Estate, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12).

Menurut Ririek langkah strategis tersebut sekaligus akan memperkuat positioning TelkomGroup di bisnis data center regional. “Hal ini sejalan dengan fokus perusahaan untuk value creation yang optimal pada strategi utama Five Bold Moves, terutama data center,” jelas Ririek.

Diketahui, HDC Batam berkapasitas terbesar kedua milik Telkom sekaligus bisnis data center kelima yang akan dikelola langsung oleh PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC). Di mana, NeutraDC ini merupakan anak perusahaan Telkom dengan portofolio bisnis data center, setelah Hyperscale Data Center Cikarang dan Data Center Sentul, Serpong, Surabaya (3S DC).

Kehadiran HDC Batam ini menjadi langkah pasti TelkomGroup untuk memperkuat posisi sebagai pemain utama bisnis data center di regional. HDC Batam tak hanya akan melayani berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia, namun juga dapat menangkap potensi limpahan permintaan (spillover) dari negara lain.

Hal ini sejalan dengan semangat dan arahan Menteri BUMN agar Telkom fokus dalam mengembangkan bisnis infrastruktur, data center, big data dan seterusnya. “Demi mendorong pembangunan ekonomi digital dan kedaulatan data di Indonesia,” kata Ririek.

Inisiatif TelkomGroup membangun HDC Batam diapresiasi Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Menurutnya, pembangunan hyperscale data center di Batam oleh Telkom Data Ekosistem ini merupakan langkah strategis yang diyakini dapat melayani pasar domestik dan regional, khususnya pasar di Singapura.

Menurut dia, proyek ini juga sejalan dengan upaya untuk mengakselerasi transformasi digital dan mengubah seluruh perusahaan BUMN menjadi perusahaan yang lebih digital native. “Untuk nilai investasi pada tahun pertama di HDC Batam, presentasenya adalah Telkom memiliki 60%, Singtel 35% dan Medco Power 5%,” kata Kartika.

HDC Batam akan dibangun di atas lahan seluas 8 hektare (ha) dengan total 3 Campus berstandar world class data center dengan total kapasitas IT load 51MW, menggunakan energi yang terbarukan (renewable energy), ramah lingkungan dan mengadopsi sistem multi-tier. Pada fase awal pembangunan akan dimulai dengan IT load sekitar 20 MW dan akan meningkat sesuai dengan kebutuhan.

HDC Batam akan menyediakan layanan yang dinamis dengan sistem modular yang dilengkapi dengan Building Management System. Sehingga memungkinkan pelanggan untuk memilih berbagai layanan dengan variasi tier yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono mengatakan bisnis data center memiliki potensi demand yang sangat besar. “Ini menjadi momentum yang tepat bagi Telkom untuk mengakselerasi bisnisnya di Data Center dan memaksimalkan performansinya. Selain itu kemitraan strategis dengan perusahaan besar internasional juga akan mendukung langkah transformasi TelkomGroup untuk value creation yang optimal ke depan,” papar Bogi.

Telkom tak berhenti di Batam. Setelah ini, Telkom direncanakan membangun data center serupa di Manado. Ibu Kota Sulawesi Utara ini dipilih karena dinilai strategis sebagai wilayah utara Indonesia. Apalagi, lokasinya dekat dengan IKN yang lokasinya di Kalimantan. Data center di Manado juga akan menggunakan energi terbarukan, yakni panas bumi.

Direktur Utama NeutraDC Andreuw ThAF mengatakan NeutraDC akan melakukan pengembangan bisnis data center di Batam yang bertujuan untuk memperkuat positioning bisnis data center Telkom Group di domestik dan regional.

NeutraDC melakukan inisiasi kerja sama strategis bersama ST Dynamo Holdings (anak perusahaan dari Singapore Telecommunications (Singtel) dan PT Medco Power Indonesia (perusahaan penyedia renewable energy), yang dituangkan ke dalam Head of Agreement (HOA).

CEO Medco Power Eka Satria mengungkapkan dalam proyek HDC Batam ini pihaknya sebagai pihak yang menyediakan energi bersih (green energy). Menurut dia, Medco Power merupakan penyuplai 50% listrik di Batam. “Kami akan terus mengembangkan listrik dari energi baru terbarukan termasuk untuk memasok kebutuhan data center,” jelasnya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2935 seconds (0.1#10.140)