OK Bank Tawarkan Kredit Renovasi Rumah, Syaratnya Mudah!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akhir tahun identik dengan cuaca hujan yang tidak dapat diprediksi sehari-hari. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada momen Natal dan Tahun Baru.
Hal ini diprediksi bahwa datangnya awan La Nina akan membawa potensi peningkatan curah hujan di Indonesia. Hal ini tentu mendatangkan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat.
Bagi sebagian masyarakat, hal ini mendatangkan satu pekerjaan tambahan karena musim ini menjadi salah satu musuh besar yang dapat mempengaruhi ketahanan struktur bangunan dan juga merusak interior rumah. Curah hujan yang deras dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan banyak kerusakan seperti dinding yang retak, halaman terendam air, hingga kerusakan pada furnitur rumah.
(Baca juga:OK Bank Ajak Masyarakat Tingkatkan Perekonomian Daerah)
Tidak hanya itu, udara lembab akan menyebabkan kerusakan dan memicu pertumbuhan jamur dan lumut di titik sekitar air yang tergenang. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut dan menjaga kondisi rumah tetap baik saat musim hujan berlangsung.
Periksa Bagian Rumah Secara Berkala
Saat hujan sedang tidak turun, ada baiknya kalian melakukan pengecekan secara berkala pada kondisi rumah. Perlu diperhatikan setiap detail dan memastikan kerusakan yang ada tidak akan terkena aliran listrik dan mengakibatkan korsleting di rumah.
Pastikan juga kondisi atap rumah tidak rusak, bocor ataupun longgar. Tidak hanya itu, kalian juga perlu memperhatikan selalu perubahan kondisi dinding rumah seperti berjamur, cat dinding yang terkelupas ataupun terjadinya perubahan warna.
Kalian perlu melihat bagaimana kondisi jendela rumah yang paling rentan dari kebocoran. Periksa secara detail jika terjadi keretakan pada kusen jendela dan pastikan keseluruhan dari jendela yang kalian miliki dalam kondisi baik selama hujan berlangsung.
(Baca juga:Komitmen Bantu UMKM, OK Bank Hadirkan Sejumlah Produk Perbankan)
Hal penting lainnya adalah memastikan kalian memiliki drainase yang baik, sehingga hal tersebut dapat menahan genangan air yang terkumpul di sekitar atap dapat mengalir kebawah. Kalian juga bisa melakukan pembersihan pada talang air hujan agar kotoran yang menumpuk tidak menyebabkan aliran air mampet dan genangan air yang melebar.
Lakukan Renovasi Jika Dibutuhkan
Setelah melakukan pemeriksaan secara berkala, kalian dapat memulai perencanaan renovasi rumah secara bertahap untuk menghindari kerusakan yang lebih besar saat puncak musim hujan datang. Beberapa ahli konstruksi mengatakan bahwa melakukan renovasi rumah saat musim hujan malah memberikan keuntungan tersendiri.
Hal ini dikarenakan kontraktor dapat membangun pondasi yang lebih kuat saat melakukan perbaikan rumah. Tidak hanya itu, struktur tanah juga jauh lebih lunak, suhu udara yang lebih rendah dan kelembaban udara akan meningkat. Saat melakukan renovasi, kalian perlu memiliki ketelitian yang lebih dalam memilih bahan material dan memahami bahwa ada beberapa bahan yang tahan air seperti batu bata dan ada bahan yang memerlukan tempat penyimpanan tersendiri seperti semen dan pasir.
(Baca juga:OK Bank Tawarkan Pinjaman KTA bagi yang Sudah Dua Kali Vaksin Covid-19)
Di samping itu, juga perlu memilih kontraktor berpengalaman yang dapat menyiasati cuaca dan memiliki sejumlah pilihan antisipasi, sehingga dapat membantu kalian memiliki daftar pekerjaan yang perlu dilakukan dengan segera atau prioritas kerja. Kalian juga dapat dengan mudah mengatur informasi keluar dan masuk material bangunan tepat pada waktunya.
Siapkan Dana Tambahan
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah persiapan dana utama dan dana tambahan untuk berjaga-jaga jika pengerjaan tertunda dan membutuhkan waktu lebih lama. Dengan adanya dana tambahan juga, kalian dapat mengganti material yang rusak karena hujan. Untuk perencanaan keuangannya, lebih baik memiliki rincian dana dan mendiskusikan total pengeluaran dengan kontraktor sehingga segala sesuatu sudah terukur seperti yang direncanakan.
Dalam hal ini, kalian bisa mendapatkan dana tambahan ini melalui beberapa program perbankan seperti yang ditawarkan oleh OK Bank melalui Program OK KTA-nya. Program OK KTA yang diberikan oleh OK Bank ini banyak dinikmati oleh nasabah yang ingin melakukan renovasi rumah .
Setiap nasabah dapat mengakses pengajuan kredit OK KTA melalui persyaratan yang sangat sederhana; cukup melampirkan identitas diri (KTP) dan referensi bukti vaksin kedua. Proses pengajuan pinjaman juga cepat, hanya 5 menit, dan pencairan cukup 1 hari kerja apabila dokumen yang disertakan lengkap dan sesuai.
Department Head Retail OK Bank Hardiansyah Ramadhan mengatakan produk OK KTA dari OK Bank dapat menjadi pendukung besar bagi mereka yang sedang menyiapkan dana tambahan untuk renovasi rumah. “Program ini juga memberikan pinjaman hingga Rp200 juta dengan tenor sampai 60 bulan,” kata Hardiansyah.
Hardiansyah juga menjelaskan bahwa program yang OK Bank hadirkan menawarkan suku bunga yang kompetitif, mulai dari 0,89%, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan pembayaran berkala di kemudian hari.
Lihat Juga: Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Resmi Berakhir, OJK: Banyak Dimanfaatkan Pelaku UMKM
Hal ini diprediksi bahwa datangnya awan La Nina akan membawa potensi peningkatan curah hujan di Indonesia. Hal ini tentu mendatangkan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat.
Bagi sebagian masyarakat, hal ini mendatangkan satu pekerjaan tambahan karena musim ini menjadi salah satu musuh besar yang dapat mempengaruhi ketahanan struktur bangunan dan juga merusak interior rumah. Curah hujan yang deras dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan banyak kerusakan seperti dinding yang retak, halaman terendam air, hingga kerusakan pada furnitur rumah.
(Baca juga:OK Bank Ajak Masyarakat Tingkatkan Perekonomian Daerah)
Tidak hanya itu, udara lembab akan menyebabkan kerusakan dan memicu pertumbuhan jamur dan lumut di titik sekitar air yang tergenang. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut dan menjaga kondisi rumah tetap baik saat musim hujan berlangsung.
Periksa Bagian Rumah Secara Berkala
Saat hujan sedang tidak turun, ada baiknya kalian melakukan pengecekan secara berkala pada kondisi rumah. Perlu diperhatikan setiap detail dan memastikan kerusakan yang ada tidak akan terkena aliran listrik dan mengakibatkan korsleting di rumah.
Pastikan juga kondisi atap rumah tidak rusak, bocor ataupun longgar. Tidak hanya itu, kalian juga perlu memperhatikan selalu perubahan kondisi dinding rumah seperti berjamur, cat dinding yang terkelupas ataupun terjadinya perubahan warna.
Kalian perlu melihat bagaimana kondisi jendela rumah yang paling rentan dari kebocoran. Periksa secara detail jika terjadi keretakan pada kusen jendela dan pastikan keseluruhan dari jendela yang kalian miliki dalam kondisi baik selama hujan berlangsung.
(Baca juga:Komitmen Bantu UMKM, OK Bank Hadirkan Sejumlah Produk Perbankan)
Hal penting lainnya adalah memastikan kalian memiliki drainase yang baik, sehingga hal tersebut dapat menahan genangan air yang terkumpul di sekitar atap dapat mengalir kebawah. Kalian juga bisa melakukan pembersihan pada talang air hujan agar kotoran yang menumpuk tidak menyebabkan aliran air mampet dan genangan air yang melebar.
Lakukan Renovasi Jika Dibutuhkan
Setelah melakukan pemeriksaan secara berkala, kalian dapat memulai perencanaan renovasi rumah secara bertahap untuk menghindari kerusakan yang lebih besar saat puncak musim hujan datang. Beberapa ahli konstruksi mengatakan bahwa melakukan renovasi rumah saat musim hujan malah memberikan keuntungan tersendiri.
Hal ini dikarenakan kontraktor dapat membangun pondasi yang lebih kuat saat melakukan perbaikan rumah. Tidak hanya itu, struktur tanah juga jauh lebih lunak, suhu udara yang lebih rendah dan kelembaban udara akan meningkat. Saat melakukan renovasi, kalian perlu memiliki ketelitian yang lebih dalam memilih bahan material dan memahami bahwa ada beberapa bahan yang tahan air seperti batu bata dan ada bahan yang memerlukan tempat penyimpanan tersendiri seperti semen dan pasir.
(Baca juga:OK Bank Tawarkan Pinjaman KTA bagi yang Sudah Dua Kali Vaksin Covid-19)
Di samping itu, juga perlu memilih kontraktor berpengalaman yang dapat menyiasati cuaca dan memiliki sejumlah pilihan antisipasi, sehingga dapat membantu kalian memiliki daftar pekerjaan yang perlu dilakukan dengan segera atau prioritas kerja. Kalian juga dapat dengan mudah mengatur informasi keluar dan masuk material bangunan tepat pada waktunya.
Siapkan Dana Tambahan
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah persiapan dana utama dan dana tambahan untuk berjaga-jaga jika pengerjaan tertunda dan membutuhkan waktu lebih lama. Dengan adanya dana tambahan juga, kalian dapat mengganti material yang rusak karena hujan. Untuk perencanaan keuangannya, lebih baik memiliki rincian dana dan mendiskusikan total pengeluaran dengan kontraktor sehingga segala sesuatu sudah terukur seperti yang direncanakan.
Dalam hal ini, kalian bisa mendapatkan dana tambahan ini melalui beberapa program perbankan seperti yang ditawarkan oleh OK Bank melalui Program OK KTA-nya. Program OK KTA yang diberikan oleh OK Bank ini banyak dinikmati oleh nasabah yang ingin melakukan renovasi rumah .
Setiap nasabah dapat mengakses pengajuan kredit OK KTA melalui persyaratan yang sangat sederhana; cukup melampirkan identitas diri (KTP) dan referensi bukti vaksin kedua. Proses pengajuan pinjaman juga cepat, hanya 5 menit, dan pencairan cukup 1 hari kerja apabila dokumen yang disertakan lengkap dan sesuai.
Department Head Retail OK Bank Hardiansyah Ramadhan mengatakan produk OK KTA dari OK Bank dapat menjadi pendukung besar bagi mereka yang sedang menyiapkan dana tambahan untuk renovasi rumah. “Program ini juga memberikan pinjaman hingga Rp200 juta dengan tenor sampai 60 bulan,” kata Hardiansyah.
Hardiansyah juga menjelaskan bahwa program yang OK Bank hadirkan menawarkan suku bunga yang kompetitif, mulai dari 0,89%, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan pembayaran berkala di kemudian hari.
Lihat Juga: Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Resmi Berakhir, OJK: Banyak Dimanfaatkan Pelaku UMKM
(dar)