5 Juragan Air Minum di Indonesia, Nomor 4 Kekayaannya Tembus Rp116 Triliun
loading...
A
A
A
Nama yang satu ini sudah tak asing lagi bagi publik bisnis Tanah Air. Anthony adalah putra dari almarhum Sudono Salim alias Liem Sioe Liong yang merupakan dedengkot bisnis Tanah Air. Kini Anthony memegang tampuk kekuasaan Salim Group, sebuah gergasi yang memasuki sejumlah bisnis mulai dari makanan, otomotif, jasa keuangan, hingga ritel modern.
Raja Diraja mi instan ini pada 2013 melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bersama mitranya, PT Asahi Grup Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., nyemplung ke bisnis minuman air kemasan dengan mengakuisisi Grup Tirta Bahagia yang memiliki merek minuman Club.
Anthony Salim merupakan salah satu pengusaha yang masuk dalam lima besar orang terkaya di Indonesia. Pada 2022, Forbes melaporkan kekayaannya mencapai USD7,5 miliar atau sekitar Rp116,2 triliun (kurs Rp15.500).
5. Morgen Sutanto
Mereka yang pernah menenggak Equil mungkin merasa bangga. Pasalnya, Equil merupakan minuman mineral yang memang ditujukan untuk kaum borjuis. Menggunakan botol kaca, "air putih" Equil sebanyak 380 ml dibanderol di atas Rp20 ribu.
Dengan harga sebesar itu, Equil jarang diperdagangkan di warung-warung biasa. Minuman ini kerap disajikan di restoran dan hotel mewah.
Morgen Sutanto memang menyuguhkan Equil sebagai minumannya para orkay. Kehadiran Equil sendiri untuk menyaingi minuman mineral kalangan atas impor di Indonesia.
Kebanyakan minuman Indonesia adalah air kemasan biasa. Morgen lantas memutuskan untuk membuat air mineral murni dengan standar premium dengan nama PT Equilindo Asri pada 1997.
Raja Diraja mi instan ini pada 2013 melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bersama mitranya, PT Asahi Grup Holdings Southeast Asia Pte. Ltd., nyemplung ke bisnis minuman air kemasan dengan mengakuisisi Grup Tirta Bahagia yang memiliki merek minuman Club.
Anthony Salim merupakan salah satu pengusaha yang masuk dalam lima besar orang terkaya di Indonesia. Pada 2022, Forbes melaporkan kekayaannya mencapai USD7,5 miliar atau sekitar Rp116,2 triliun (kurs Rp15.500).
5. Morgen Sutanto
Mereka yang pernah menenggak Equil mungkin merasa bangga. Pasalnya, Equil merupakan minuman mineral yang memang ditujukan untuk kaum borjuis. Menggunakan botol kaca, "air putih" Equil sebanyak 380 ml dibanderol di atas Rp20 ribu.
Dengan harga sebesar itu, Equil jarang diperdagangkan di warung-warung biasa. Minuman ini kerap disajikan di restoran dan hotel mewah.
Morgen Sutanto memang menyuguhkan Equil sebagai minumannya para orkay. Kehadiran Equil sendiri untuk menyaingi minuman mineral kalangan atas impor di Indonesia.
Kebanyakan minuman Indonesia adalah air kemasan biasa. Morgen lantas memutuskan untuk membuat air mineral murni dengan standar premium dengan nama PT Equilindo Asri pada 1997.