China Memimpin Impor Minyak Mentah Tahunan
A
A
A
BEIJING - China mengekor Amerika Serikat sebagai pengimpor minyak mentah terbesar dunia dan berpotensi memimpin impor minyak tahunan. Permintaan dari kilang pribadi dan penimbunan minyak murah diperkirakan dapat menjaga impor pada rekor setelah gejolak pada kuartal III.
Pedagang mengatakan, meski pertumbuhan melambat dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan impor minyak mentah hanya naik 1,3% pada September dari tahun sebelumnya, namun pembelian untuk pengiriman Oktober-November meningkat
Pembelian tersebut meredakan kekhawatiran perlambatan tajam dalam impor minyak oleh China dan mendukung harga dalam beberapa bulan mendatang.
"Meskipun ekonomi China melambat, impor minyak mentah tetap kuat karena meningkatnya kegiatan penimbunan untuk operasi dan penyimpanan komersial," kata analis di konsultan minyak FGE Wendy Yong, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/10/2015).
Sejak Juli, China telah mencatat hampir 700.000 barel per hari (bph) kuota impor minyak mentah ke kilang kecil, yang dikenal sebagai "teko", atau sekitar 10% dari total impor China saat ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kompetisi dan menarik investasi swasta. Hal itu menciptakan sumber baru permintaan.
Sementara kilang milik negara telah melakukan stok ulang setelah jeda kuartal III. Sementara Unipec membeli 6 juta barel minyak mentah dari Laut Utara Forties dan 2,9 juta barel dari Rusia ESPO untuk bulan ini, dan juga telah meningkatkan pembelian minyak mentah Angola untuk November.
FGE memperkirakan impor minyak mentah China pada semester II naik 12% dari tahun lalu, naik dari perkiraan sebelumnya 10%. Mereka meramalkan impor minyak mentah China bertambah 9% pada tahun ini.
Kenaikan tersebut akan menjadikan impor China menjadi 6,75 juta bph, tidak jauh dari impor yang dilakukan Amerika Serikat (AS) sebanyak 7,3 juta bph. Impor China melampaui Amerika Serikat pada bulan April, yang kira-kira setara dengan September.
Analis mengatakan, China juga akan terus mengambil keuntungan dari harga minyak yang rendah untuk membangun cadangan minyak bumi yang strategis.
China mengimpor hampir 60% dari minyak mentah untuk konsumsi dengan tujuan memenuhi stok demi menutupi 90 hari impor bersih. (Baca: Minyak Dunia Anjlok 4% Dipicu Jatuhnya Harga Bensin)
Pedagang mengatakan, meski pertumbuhan melambat dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan impor minyak mentah hanya naik 1,3% pada September dari tahun sebelumnya, namun pembelian untuk pengiriman Oktober-November meningkat
Pembelian tersebut meredakan kekhawatiran perlambatan tajam dalam impor minyak oleh China dan mendukung harga dalam beberapa bulan mendatang.
"Meskipun ekonomi China melambat, impor minyak mentah tetap kuat karena meningkatnya kegiatan penimbunan untuk operasi dan penyimpanan komersial," kata analis di konsultan minyak FGE Wendy Yong, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/10/2015).
Sejak Juli, China telah mencatat hampir 700.000 barel per hari (bph) kuota impor minyak mentah ke kilang kecil, yang dikenal sebagai "teko", atau sekitar 10% dari total impor China saat ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kompetisi dan menarik investasi swasta. Hal itu menciptakan sumber baru permintaan.
Sementara kilang milik negara telah melakukan stok ulang setelah jeda kuartal III. Sementara Unipec membeli 6 juta barel minyak mentah dari Laut Utara Forties dan 2,9 juta barel dari Rusia ESPO untuk bulan ini, dan juga telah meningkatkan pembelian minyak mentah Angola untuk November.
FGE memperkirakan impor minyak mentah China pada semester II naik 12% dari tahun lalu, naik dari perkiraan sebelumnya 10%. Mereka meramalkan impor minyak mentah China bertambah 9% pada tahun ini.
Kenaikan tersebut akan menjadikan impor China menjadi 6,75 juta bph, tidak jauh dari impor yang dilakukan Amerika Serikat (AS) sebanyak 7,3 juta bph. Impor China melampaui Amerika Serikat pada bulan April, yang kira-kira setara dengan September.
Analis mengatakan, China juga akan terus mengambil keuntungan dari harga minyak yang rendah untuk membangun cadangan minyak bumi yang strategis.
China mengimpor hampir 60% dari minyak mentah untuk konsumsi dengan tujuan memenuhi stok demi menutupi 90 hari impor bersih. (Baca: Minyak Dunia Anjlok 4% Dipicu Jatuhnya Harga Bensin)
(rna)