Pertamina Ditunjuk Jadi Penanggung Jawab Kilang Bontang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, PT Pertamina (Persero) ditetapkan sebagai penanggung jawab proyek kerja sama pembangunan kilang di Bontang, Kalimantan Timur.
Ditunjuknya Pertamina sebagai Penanggung Jawab Pembangunan Kilang (PJPK) Bontang, mengharuskan perseroan mencari mitra dari badan usaha swasta untuk bekerja sama.
"Pertamina telah ditetapkan sebagai penanggung jawab proyek kerja sama. Sebagai PJPK, nanti Pertamina akan mencari mitra, badan usaha swasta," kata dia di Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Sudirman akan meminta bantuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menunjuk konsultan internasional sebagai pendamping PJPK, yang akan mendampingi Pertamina untuk melaksanakan pelelangan mencari mitra swastra tersebut.
"Ya, kita akan meminta bantuan Kementerian Keuangan untuk mendampingi Pertamina dalam mencari mitra swasta untuk proyek ini," tegasnya.
Proyek ini merupakan proyek besar kedua setelah Tuban yang akan mulai dilakukan groundbreaking pada 2017 dan akan mengecilkan kran impor BBM Indonesia di masa mendatang. (Baca:Menteri ESDM Kejar Pembangunan Kilang Bontang di 2017)
"Selain itu, proyek kilang ini juga akan memperbaiki investasi dan menggerakkan ekonomi kita. Jadi semoga di 2017 kita sudah bisa mulai proses grounbreaking-nya," pungkas Sudirman.
Ditunjuknya Pertamina sebagai Penanggung Jawab Pembangunan Kilang (PJPK) Bontang, mengharuskan perseroan mencari mitra dari badan usaha swasta untuk bekerja sama.
"Pertamina telah ditetapkan sebagai penanggung jawab proyek kerja sama. Sebagai PJPK, nanti Pertamina akan mencari mitra, badan usaha swasta," kata dia di Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Sudirman akan meminta bantuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menunjuk konsultan internasional sebagai pendamping PJPK, yang akan mendampingi Pertamina untuk melaksanakan pelelangan mencari mitra swastra tersebut.
"Ya, kita akan meminta bantuan Kementerian Keuangan untuk mendampingi Pertamina dalam mencari mitra swasta untuk proyek ini," tegasnya.
Proyek ini merupakan proyek besar kedua setelah Tuban yang akan mulai dilakukan groundbreaking pada 2017 dan akan mengecilkan kran impor BBM Indonesia di masa mendatang. (Baca:Menteri ESDM Kejar Pembangunan Kilang Bontang di 2017)
"Selain itu, proyek kilang ini juga akan memperbaiki investasi dan menggerakkan ekonomi kita. Jadi semoga di 2017 kita sudah bisa mulai proses grounbreaking-nya," pungkas Sudirman.
(izz)