Jokowi: RI Banyak Teken Kerja Sama Tapi Kedodoran
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan 17 instansi dan lembaga baik di pusat dan daerah, di antaranya Kejaksaan Agung, Kepolisian RI, serta daerah industri.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menyindir bahwa di Indonesia banyak kerja sama yang dilakukan namun implementasinya tidak jalan. Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan agar penandatanganan kerja sama ini tidak hanya sekadar di atas kertas dan minim implementasi.
"Tadi sudah ditandatangani. Semuanya tanda tangani, dari menteri sudah, Kejagung sudah, Polri sudah, gubernur sudah, bupati, wali kota, dan kapolda sudah. Apa yang kurang? Saya hanya ingin melihat pelaksanaannya. Pelaksanaan yang sering kita kedodoran," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Jokowi akan mengecek satu per satu implementasi berbagai kerja sama yang telah dijalani. Sebab, memasuki era kompetisi dan persaingan ini Indonesia sudah tidak bisa main-main lagi.
"Tidak hanya teken (kerja sama) saja. Enggak mau saya. Kita sudah masuk era kompetisi, era persaingan sejak Januari lalu, kita tidak bisa main-main lagi. Eranya sudah persaingan antar negara," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui BKPM secara resmi meluncurkan fasilitas kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) dalam acara pembukaan Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) di Istana Negara.
Penandatanganan ini juga disaksikan Jokowi dan beberapa menteri dalam kabinet kerja. Peluncuran tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BKPM dengan 17 instansi dan lembaga baik di pusat dan daerah, di antaranya Kejaksaan Agung, Kepolisian RI, serta daerah yang kawasan industrinya masuk dalam fasilitas tersebut.
Baca: 14 Kawasan Industri Implementasikan Fasilitas KLIK
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menyindir bahwa di Indonesia banyak kerja sama yang dilakukan namun implementasinya tidak jalan. Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan agar penandatanganan kerja sama ini tidak hanya sekadar di atas kertas dan minim implementasi.
"Tadi sudah ditandatangani. Semuanya tanda tangani, dari menteri sudah, Kejagung sudah, Polri sudah, gubernur sudah, bupati, wali kota, dan kapolda sudah. Apa yang kurang? Saya hanya ingin melihat pelaksanaannya. Pelaksanaan yang sering kita kedodoran," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Jokowi akan mengecek satu per satu implementasi berbagai kerja sama yang telah dijalani. Sebab, memasuki era kompetisi dan persaingan ini Indonesia sudah tidak bisa main-main lagi.
"Tidak hanya teken (kerja sama) saja. Enggak mau saya. Kita sudah masuk era kompetisi, era persaingan sejak Januari lalu, kita tidak bisa main-main lagi. Eranya sudah persaingan antar negara," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui BKPM secara resmi meluncurkan fasilitas kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) dalam acara pembukaan Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN) di Istana Negara.
Penandatanganan ini juga disaksikan Jokowi dan beberapa menteri dalam kabinet kerja. Peluncuran tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BKPM dengan 17 instansi dan lembaga baik di pusat dan daerah, di antaranya Kejaksaan Agung, Kepolisian RI, serta daerah yang kawasan industrinya masuk dalam fasilitas tersebut.
Baca: 14 Kawasan Industri Implementasikan Fasilitas KLIK
(izz)