Harga Naik Rp50 Ribu, Perokok Pilih Berhenti Merokok

Senin, 22 Agustus 2016 - 19:39 WIB
Harga Naik Rp50 Ribu,...
Harga Naik Rp50 Ribu, Perokok Pilih Berhenti Merokok
A A A
JAKARTA - Wacana kenaikan harga rokok menjadi Rp50 ribu per bungkus menimbulkan berbagai komentar di masyarakat. Ada yang setuju, ada pula yang tidak sepakat dengan wacana yang digulirkan pemerintah tersebut. Penggemar setia rokok khususnya, mereka menentang rencana kenaikan harga rokok tersebut.

Saat ditemui Sindonews, Ruslani (48) mengaku sangat keberatan jika harga rokok naik menjadi Rp50 ribu per bungkusnya. Jika memang pemerintah berniat menaikkan penerimaan negara dari cukai rokok, setidaknya jangan dinaikkan secara drastis.

"Ya keberatan lah (harga rokok naik Rp50 ribu per bungkus). Kalau naik ya Rp3.000 sampai Rp4.000 saja. Kenapa sampai tiga kali lipat begitu," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (22/8/2016).

Pria yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di salah satu instansi pemerintahan ini mengaku akan memilih untuk berhenti merokok jika wacana kenaikan harga rokok naik menjadi Rp50 rib‎u direalisasikan. "Bikin bangkrut yang ngerokok saja. Bisa berhenti ngerokok semua orang. Kalau harganya mahal mending saya berhenti," tegas dia.

Tak jauh berbeda, Agam (21) juga mengaku tidak sepakat dengan wacana yang digulirkan pemerintah tersebut. Apalagi, uang jajannya sebagai seorang mahasiswa tidaklah cukup jika harus membeli rokok seharga Rp50 ribu. (Baca: Buruh Nilai Harga Rokok Rp50 Ribu Cekik Rakyat Kecil)

"Kalau saya sih enggak setuju ya karena saya masih kuliah. Kalau saya beli rokok sebungkus, saya enggak jajan dong," akunya.

Jika memang harganya naik maka mau tidak mau dia harus menyetop kebiasannya menjadi perokok. "Kayaknya saya berhenti saja kalau memang rokok Rp50 ribu,"‎ tandas Agam.
(ven)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4362 seconds (0.1#10.24)