Warga Jabodetabek Pengguna Kendaraan Umum Terbanyak di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pengguna kendaraan umum di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) lebih banyak dua kali lipat dibanding daerah lain di Indonesia. Hal ini terungkap berdasarkan riset Inside.ID, sebuah platform riset di bawah naungan NonFiction Market Research Agency.
Inside.ID mencatat sebanyak 33% warga Jabodetabek memilih menggunakan kendaraan umum sebagai moda transportasi ke kantor. Sedangkan warga di luar Jabodetabek yang lebih memilih kendaraan umum hanya 14% .
“Sebagai kawasan megapolitan, Jabodetabek menghadapi masalah kemacetan yang luar biasa. Kemacetan ini yang membuat waktu tempuh menggunakan kendaraan umum lebih lama dibandingkan dengan kendaraan pribadi," ujar Head of Creative Research Inside.ID, Andres Christian dalam keterangan tertulis yang dilansir SINDOnews, Selasa (28/3/2017).
"Uniknya, masyarakat Jabodetabek tetap banyak yang menggunakan kendaraan umum dibanding daerah lain. Alasannya banyak responden kami merasa kelelahan jika menyetir sendiri dan menggunakan kendaraan umum dirasa lebih ekonomis,” jelasnya.
“Berdasarkan hasil survei kami, kendaraan umum yang paling diminati untuk digunakan ke kantor adalah bus atau angkot 62%, kereta commuter line (KRL) 16%, dan ojek 12%,” kata Andres.
Sejak 2004, pemerintah mulai membenahi sistem transportasi massal seperti membuat Transjakarta dan inovasi pembayaran elektronik untuk kereta commuter line pada 2013 agar memudahkan masyarakat.
Melihat banyaknya inovasi dan perbaikan yang dilakukan pemerintah, apakah pengguna mobil dan motor tertarik untuk beralih menggunakan kendaraan umum?
Ternyata sebanyak 81% pengguna mobil pribadi pernah mempertimbangkan untuk menggunakan kendaraan umum. Alasannya cukup bervariasi, tetapi mayoritas beralasan bahwa dengan menggunakan kendaraan umum mereka bisa menghemat uang dan waktu. Selain itu juga terkadang kendaraan umum dipilih ketika mereka malas membawa mobil pribadi.
Inside.ID mencatat sebanyak 33% warga Jabodetabek memilih menggunakan kendaraan umum sebagai moda transportasi ke kantor. Sedangkan warga di luar Jabodetabek yang lebih memilih kendaraan umum hanya 14% .
“Sebagai kawasan megapolitan, Jabodetabek menghadapi masalah kemacetan yang luar biasa. Kemacetan ini yang membuat waktu tempuh menggunakan kendaraan umum lebih lama dibandingkan dengan kendaraan pribadi," ujar Head of Creative Research Inside.ID, Andres Christian dalam keterangan tertulis yang dilansir SINDOnews, Selasa (28/3/2017).
"Uniknya, masyarakat Jabodetabek tetap banyak yang menggunakan kendaraan umum dibanding daerah lain. Alasannya banyak responden kami merasa kelelahan jika menyetir sendiri dan menggunakan kendaraan umum dirasa lebih ekonomis,” jelasnya.
“Berdasarkan hasil survei kami, kendaraan umum yang paling diminati untuk digunakan ke kantor adalah bus atau angkot 62%, kereta commuter line (KRL) 16%, dan ojek 12%,” kata Andres.
Sejak 2004, pemerintah mulai membenahi sistem transportasi massal seperti membuat Transjakarta dan inovasi pembayaran elektronik untuk kereta commuter line pada 2013 agar memudahkan masyarakat.
Melihat banyaknya inovasi dan perbaikan yang dilakukan pemerintah, apakah pengguna mobil dan motor tertarik untuk beralih menggunakan kendaraan umum?
Ternyata sebanyak 81% pengguna mobil pribadi pernah mempertimbangkan untuk menggunakan kendaraan umum. Alasannya cukup bervariasi, tetapi mayoritas beralasan bahwa dengan menggunakan kendaraan umum mereka bisa menghemat uang dan waktu. Selain itu juga terkadang kendaraan umum dipilih ketika mereka malas membawa mobil pribadi.
(dmd)