Warga Serbu OP Bawang Putih di Pasar Rejowinangun
A
A
A
MAGELANG - Warga menyerbu Operasi Pasar (OP) bawah putih sebanyak 8 ton yang berlangsung di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (7/6/2017). OP bawah putih tersebut dilangsungkan Kementerian Perdagangan untuk menekan harga jual bawang putih di pasaran.
Adapun OP bawang putih dimulai sekitar 10.00 WIB di sekitar Pasar Rejowinangun. Warga pun rela mengantre untuk membeli bawang putih impor dalam kondisi basah yang dijual Rp23.000 per kilogram (kg) untuk ukuran 1-5 kilogram.
Sedangkan untuk per saknya isi 20 kg dijual Rp21.000 per kg. Namun demikian, ada yang membeli secara eceran 1-5 kg dan ada juga yang membeli beberapa sak dari kalangan konsumen maupun pedagang.
Operasi pasar bawang putih tersebut dilakukan Kemendag karena harga bawang putih di Kota Magelang selama puasa terlalu tinggi. Untuk itu, Kemendag menurunkan harga dengan OP sebanyak 8 ton.
Kepala Seksi K3 Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Agus Yadi mengatakan, OP bawang putih ini memang langsung dari Kemendag. OP yang dilakukan untuk dapat menekan pedagang agar tidak menjual dengan harga terlampau mahal.
“Sekarang harga bawang putih jenis sinco Rp60.000 per kg dan kating Rp62.000 per kg. Harganya memang naik, karena melihat kebutuhan di bulan puasa ini juga terlihat tinggi,” katanya.
Salah satu pembeli, Esti Widayati mengatakan, ikut mengantre untuk mendapatkan sekarung bawang putih isi 20 kg. Bahkan terkadang membeli bawang putih dalam jumlah banyak untuk usaha keripik sayurannya. “OP ini bagus karena cukup membantu konsumen. Karena harga jenis sinco Rp40.000 kg dan kating Rp26.000 per kg,” katanya.
Pihaknya menyayangkan, bawang putih dalam OP ini dalam kondisi basah. Hal ini karena basah seperti ini tidak bisa untuk stok karena tidak tahan lama. Untuk itu, setelah membeli harus segera diolah agar tidak segera busuk. “Kalau basah biasanya dipasaran harganya Rp32.000 per kg, ini lumayan karena ada selisih dari harga operasi pasar ini,” kata dia.
Hal lain diungkapkan Uut Fitriana yang memborong bawang dalam OP untuk dijual kembali. Ia membeli bawang sekitar empat sak. “Ini nanti saya jual kembali. Sekalipun kualitasnya kurang bagus, tapi nanti sampai di rumah akan langsung dijemur,” tuturnya.
Adapun OP bawang putih dimulai sekitar 10.00 WIB di sekitar Pasar Rejowinangun. Warga pun rela mengantre untuk membeli bawang putih impor dalam kondisi basah yang dijual Rp23.000 per kilogram (kg) untuk ukuran 1-5 kilogram.
Sedangkan untuk per saknya isi 20 kg dijual Rp21.000 per kg. Namun demikian, ada yang membeli secara eceran 1-5 kg dan ada juga yang membeli beberapa sak dari kalangan konsumen maupun pedagang.
Operasi pasar bawang putih tersebut dilakukan Kemendag karena harga bawang putih di Kota Magelang selama puasa terlalu tinggi. Untuk itu, Kemendag menurunkan harga dengan OP sebanyak 8 ton.
Kepala Seksi K3 Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Agus Yadi mengatakan, OP bawang putih ini memang langsung dari Kemendag. OP yang dilakukan untuk dapat menekan pedagang agar tidak menjual dengan harga terlampau mahal.
“Sekarang harga bawang putih jenis sinco Rp60.000 per kg dan kating Rp62.000 per kg. Harganya memang naik, karena melihat kebutuhan di bulan puasa ini juga terlihat tinggi,” katanya.
Salah satu pembeli, Esti Widayati mengatakan, ikut mengantre untuk mendapatkan sekarung bawang putih isi 20 kg. Bahkan terkadang membeli bawang putih dalam jumlah banyak untuk usaha keripik sayurannya. “OP ini bagus karena cukup membantu konsumen. Karena harga jenis sinco Rp40.000 kg dan kating Rp26.000 per kg,” katanya.
Pihaknya menyayangkan, bawang putih dalam OP ini dalam kondisi basah. Hal ini karena basah seperti ini tidak bisa untuk stok karena tidak tahan lama. Untuk itu, setelah membeli harus segera diolah agar tidak segera busuk. “Kalau basah biasanya dipasaran harganya Rp32.000 per kg, ini lumayan karena ada selisih dari harga operasi pasar ini,” kata dia.
Hal lain diungkapkan Uut Fitriana yang memborong bawang dalam OP untuk dijual kembali. Ia membeli bawang sekitar empat sak. “Ini nanti saya jual kembali. Sekalipun kualitasnya kurang bagus, tapi nanti sampai di rumah akan langsung dijemur,” tuturnya.
(ven)