Rapat World Bank-IMF, Bank of America Sewa 200 Kamar Hotel di Bali
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan pertemuan tahunan (annual meeting) International Monetary Fund (IMF)-World Bank di Bali akan berlangsung pada akhir 2018. Namun, animonya sudah mulai terasa sejak saat ini.
(Baca Juga: Wow! Ada 3.000 Pertemuan dalam Gelaran IMF-World Bank 2018)
Betapa tidak, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Bank of America sudah menyewa 200 kamar di Hotel Mulia, Bali untuk penginapan para delegasinya.
Untuk diketahui, acara ini akan diikuti oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF-World Bank, pimpinan dan staf IMF-World Bank, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, NGO/CSO, pers dan observer yang diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 orang.
"Ada hotel di Mulia itu sudah di-book oleh Bank of America ada 200 kamar. Mereka sudah siapkan semua," katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Sayangnya, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengaku hingga saat ini belum mengetahui potensi devisa yang akan diraup Indonesia dari pertemuan akbar tersebut. "Soal devisa saya enggak tahu. Tapi pertemuan sudah ada 3.000 pertemuan. Ada beberapa agreement," imbuh dia.
(Baca: Bahas Pertemuan IMF-World Bank, Sri Mulyani Bersyukur Ada Menteri Luhut )
Meski demikian, jenderal bintang empat ini meyakini akan banyak investasi baru yang masuk ke Tanah Air lewat pertemuan tersebut. Terlebih, Indonesia sudah masuk jajaran negara berpredikat investment grade dari tiga lembaga pemeringkat internasional.
"Dengan investment garde yang sudah kita capai, saya tidak cerita berlebihan, namun saya kira akan signifikan. Karena, Indonesia menjadi negara investasi yang diinginkan negara lain. Karena kita bagus, keuangan transparan dan BI prudent. Saya enggak lihat ada alasan untuk orang tidak taruh di Indonesia," tutur Luhut.
(Baca Juga: Wow! Ada 3.000 Pertemuan dalam Gelaran IMF-World Bank 2018)
Betapa tidak, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Bank of America sudah menyewa 200 kamar di Hotel Mulia, Bali untuk penginapan para delegasinya.
Untuk diketahui, acara ini akan diikuti oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF-World Bank, pimpinan dan staf IMF-World Bank, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, NGO/CSO, pers dan observer yang diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 orang.
"Ada hotel di Mulia itu sudah di-book oleh Bank of America ada 200 kamar. Mereka sudah siapkan semua," katanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Sayangnya, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengaku hingga saat ini belum mengetahui potensi devisa yang akan diraup Indonesia dari pertemuan akbar tersebut. "Soal devisa saya enggak tahu. Tapi pertemuan sudah ada 3.000 pertemuan. Ada beberapa agreement," imbuh dia.
(Baca: Bahas Pertemuan IMF-World Bank, Sri Mulyani Bersyukur Ada Menteri Luhut )
Meski demikian, jenderal bintang empat ini meyakini akan banyak investasi baru yang masuk ke Tanah Air lewat pertemuan tersebut. Terlebih, Indonesia sudah masuk jajaran negara berpredikat investment grade dari tiga lembaga pemeringkat internasional.
"Dengan investment garde yang sudah kita capai, saya tidak cerita berlebihan, namun saya kira akan signifikan. Karena, Indonesia menjadi negara investasi yang diinginkan negara lain. Karena kita bagus, keuangan transparan dan BI prudent. Saya enggak lihat ada alasan untuk orang tidak taruh di Indonesia," tutur Luhut.
(izz)