Indonesia Ekspor 10 Ribu Sepeda ke Spanyol

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 12:51 WIB
Indonesia Ekspor 10...
Indonesia Ekspor 10 Ribu Sepeda ke Spanyol
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan kontrak dagang antara produsen sepeda PT Terang Dunia Internusa dengan importir sepeda asal Spanyol Bicicletas Monty S.A. Penandatanganan ini berlangsung di PT Terang Dunia, Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

"Sebanyak 10.000 unit sepeda senilai USD852.000 akan diekspor ke Spanyol secara berkala mulai Agustus 2017 sampai Agustus 2018," jelas Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kemendag Tuti Prahastuti dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Menurutnya, produk sepeda yang diproduksi PT Terang Dunia Internusa sudah sesuai dengan preferensi konsumen di Spanyol dan Eropa. "Hal ini yang menjadikan pertimbangan buyer untuk mengimpor sepeda dari Indonesia," tutur dia.

Tuti menegaskan bahwa kepercayaan importir asal Spanyol untuk mengimpor produk sepeda dari Indonesia ini merupakan bukti bahwa produk sepeda Indonesia memiliki daya saing global, karena mampu bersaing dengan negara produsen sepeda lainnya di pasar dunia.

PT Terang Dunia Internusa merupakan salah satu dari banyak produsen produk sepeda yang menggunakan merek dagang United Bike. PT Terang Dunia Internusa berlokasi di Kawasan Industri
Beranta, Citeureup, Bogor, dengan kapasitas produksi mencapai satu juta unit sepeda per tahun.

PT Terang Dunia Internusa juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke beberapa negara di Eropa seperti Italia, Denmark, dan Spanyol. Adapun jenis produk sepeda yang diekspor seperti kids bike, city bike, mountain bike, folding bike, dan tandem bike.

Dia menuturkan, di berbagai negara terutama wilayah Eropa sedang terjadi maraknya isu ramah lingkungan yang dapat menjadi peluang bagi ekspor produk Indonesia.

"Isu lingkungan menjadi peluang dan membuka kesempatan bagi industri produk sepeda Indonesia untuk lebih menggiatkan produksi yang dapat meningkatkan ekspor Indonesia," terangnya.

Di sela acara penandatanganan tersebut, Tuti menjelaskan bahwa program misi pembelian merupakan program yang efektif untuk meningkatkan ekspor.

"Dengan skema door to door seperti misi pembelian ini, program peningkatan ekspor akan lebih mudah terukur dan importir bisa mendapatkan informasi pasar, serta karakteristik konsumen yang tepat untuk memasarkan produknya," terang Tuti.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)