Perang Dagang Bikin Sektor Manufaktur China Memburuk dalam Dua Tahun

Rabu, 31 Oktober 2018 - 12:22 WIB
Perang Dagang Bikin...
Perang Dagang Bikin Sektor Manufaktur China Memburuk dalam Dua Tahun
A A A
BEIJING - Sektor manufaktur China pada bulan Oktober melaju dalam jalur terlemahnya lebih dari dua tahun, seiring tergerusnya permintaan domestik dan eksternal yang melambat. Hal ini menjadi sinyal keretakan ekonomi Negeri Tirai Bambu -julukan China- terimbas perang dagang yang semakin intensif dengan Amerika Serikat.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/10/2018) kecemasan seputar penyusutan pertumbuhan China serta kemungkinan penurunan pada ekonomi global, telah mengganggu pasar keuangan baru-baru ini. Purchasing Managers’ Index (PMI) resmi Rabu menunjukkan lebih banyak tekanan bagi investor selama beberapa bulan mendatang.

PMI resmi yang memberikan investor global pandangan pertama mereka pada kondisi bisnis di China pada awal kuartal terakhir tahun ini turun menjadi 50,2 pada bulan Oktober. Angka ini menjadi yang terendah sejak Juli 2016 dan turun dari 50,8 pada bulan September.

Hal ini menandakan sentuhan di atas posisi 50 poin yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi untuk 27 bulan berturut-turut, tetapi undershot perkiraan 50,6 dalam jajak pendapat Reuters. Diyakini ekonomi terbesar kedua di dunia ini kehilangan momentum lebih lanjut dengan memburuknya lingkungan untuk berbisnis.

Kondisi tersebut dapat mendorong lebih banyak dukungan kebijakan dari Beijing atas serangkaian inisiatif belum lama ini. Order ekspor terbaru, indikator aktivitas ke depannya, dikontrak untuk bulan kelima berturut-turut serta pada laju tercepat setidaknya dalam satu tahun. Sub-indeks turun menjadi 46,9 dari 48,0 di September.

Sementara sebagian besar ekspor China masih cukup karena pengiriman perusahaan lebih cepat untuk menghindari sanksi AS terbaru. Analis melihat tekanan akan terus ada dalam beberapa bulan mendatang. Kemerosotan terus menerus dalam pesanan ekspor kemungkinan akan di luar skenario.

Oktober menjadi bulan penuh pertama setelah tarif AS terakhir diberlakukan. Washington dan Beijing telah saling menetapkan tarif tambahan atas produk-produk satu sama lain pada 24 September, dan Presiden AS Donald Trump mengancam akan menetarapkan tarif baru untuk sisa impor China.

Jika Amerika Serikat menindaklanjuti janjinya untuk menaikkan tarifnya hingga 25% pada pergantian tahun, eksportir akan merasakan lebih banyak beban. Pembuat kebijakan global tetap cemas tentang kejatuhan yang lebih luas dari kebijakan proteksionis yang dipimpin AS.

Jepang pada Rabu melaporkan produksi industri yang lemah untuk September, sebagian besar karena sengketa perdagangan China-AS membebani ekspor. Sementara produksi pabrik Korea Selatan untuk bulan lalu menyusut paling dalam lebih dari satu setengah tahun.
(akr)
Berita Terkait
China Menyerah? Xi Jinping...
China Menyerah? Xi Jinping Sebut Tak Ada Pemenang dalam Perang Dagang Melawan AS
Apakah Trump 2.0 Bikin...
Apakah Trump 2.0 Bikin Perang Dagang Memanas? China Cari Win-win Solusi
Tarif Tinggi AS Bakal...
Tarif Tinggi AS Bakal Menampar Impor dari China hingga Rp286,5 Triliun
Kinerja ALMI Terpukul...
Kinerja ALMI Terpukul Kondisi Perekonomian Global
Solusi Xi Jinping untuk...
Solusi Xi Jinping untuk Ekonomi China Berisiko Picu Perang Dagang Baru
Ancaman Perang Dingin...
Ancaman Perang Dingin AS-China Lebih Besar Ketimbang Virus
Berita Terkini
Laba UNVR Melonjak 245%,...
Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih
3 menit yang lalu
Airlangga Laporkan Perkembangan...
Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo
17 menit yang lalu
Perdana, PT Ceria Berhasil...
Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
2 jam yang lalu
Efek Tarif AS, Sejumlah...
Efek Tarif AS, Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi
3 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved