Jonan Minta Proyek Mobil Listrik Jalan Demi Menekan Impor BBM

Kamis, 29 November 2018 - 12:05 WIB
Jonan Minta Proyek Mobil Listrik Jalan Demi Menekan Impor BBM
Jonan Minta Proyek Mobil Listrik Jalan Demi Menekan Impor BBM
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap agar Indonesia bisa membuat mobil listrik sendiri. Hal ini demi menekan impor bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi penyebab defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

Dia mengatakan, produksi minyak di Indonesia saat ini hanya sekitar 700.000 hingga 750.000 barel per hari (bph). Sementara konsumsi BBM di Indonesia sekitar 1,3 juta bph.

Hingga saat ini, belum ada lagi penemuan ladang minyak baru yang besar. Akibatnya, impor BBM per harinya pun sekitar 400.000 bph.

"Penemuan ladang minyak baru yang besar tidak banyak. Penemuan ladang minyak baru kapan? Jangan-jangan sejak zaman Pak Ibnu Sutowo. Pak Tanri itu masih muda juga waktu zaman itu," katanya dalam acara Pertamina Energy Forum di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Oleh sebab itu, mantan menteri perhubungan ini mendorong terciptanya kendaraan dari listrik. Pasalnya, jika kendaraan dari listrik dikembangkan di Tanah Air maka komponen listriknya bisa dihasilkan dari dalam negeri.

"Kenapa penting? Karena kalau kendaraannya dari listrik, listriknya itu dihasilkan dari komponennya itu batu bara, gas alam, geothermal. Itu bisa lokal. Kemudian dari air juga lokal, tenaga surya juga lokal, biomassa juga lokal. Banyak lagi, dari arus laut, angin dan sebagainya," imbuh dia.

Menurutnya, jika proyek mobil listrik tidak jalan maka di tahun 2025 impor BBM bisa melonjak hingga dua kali lipat. "Kalau mobil listrik tidak jalan, saya kira impor BBM nya akan menjadi dua kali lipat atau 1 juta di 2025 atau 2030. Ini tantangan. Enggak usah debat diskusi yang panjang," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1100 seconds (0.1#10.140)