Wall Street Jatuh Karena Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed
A
A
A
NEW YORK - Saham-saham di Wall Street melemah pada perdagangan Senin waktu Amerika Serikat, sehingga mendorong indeks S&P 500 ke level terendah terbaru di tahun 2018. Hal ini disebabkan kekhawatiran pasar akan rencana Federal Reserve untuk kembali menaikkan suku bunga. Investor menilai suku bunga yang terlalu tinggi akan merepotkan pasar saham.
Melansir dari CNBC, Selasa (18/12/2018), hal ini membuat indeks S&P 500 tumbang 2,5% menjadi 2.530,54, lebih rendah dari level intraday Februari di 2.532,69. Dow Jones Industrial Average kehilangan 507,53 poin menjadi 23.592,98, karena kerugian saham Amazon dan Goldman Sachs.
Saham Goldman turun 2,7% setelah Pemerintah Malaysia mengajukan tuntutan pidana terhadap bank tersebut dan dua mantan petinggi Goldman Sachs yang terlibat skandal korupsi 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Nasdaq turun 2,2% untuk menutup hari di level 6.753,73, karena saham Microsoft memimpin pelemahan hingga 2,9%. Indeks Russell 2000 yang melacak kinerja saham perusahaan-perusahaan kecil juga turun 20%, merupakan level terburuk dalam 52 minggu.
CEO DoubleLine Capital, Jeffrey Gundlach, mengatakan kejatuhan indeks S&P 500 pada Senin lewat merupakan posisi terendah sepanjang tahun 2018 berjalan. The Fed diperkirakan akan menaikkan kembali suku bunganya pada Rabu pekan ini, yang merupakan kenaikan keempat sepanjang 2018.
Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga dari bank sentral yang terlalu ambisius, telah membuat pasar saham ketakutan. Kekhawatiran ini semakin meningkat dalam sebulan belakangan karena inflasi dan eskpektasi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan surut.
Melansir dari CNBC, Selasa (18/12/2018), hal ini membuat indeks S&P 500 tumbang 2,5% menjadi 2.530,54, lebih rendah dari level intraday Februari di 2.532,69. Dow Jones Industrial Average kehilangan 507,53 poin menjadi 23.592,98, karena kerugian saham Amazon dan Goldman Sachs.
Saham Goldman turun 2,7% setelah Pemerintah Malaysia mengajukan tuntutan pidana terhadap bank tersebut dan dua mantan petinggi Goldman Sachs yang terlibat skandal korupsi 1Malaysia Development Bhd (1MDB).
Nasdaq turun 2,2% untuk menutup hari di level 6.753,73, karena saham Microsoft memimpin pelemahan hingga 2,9%. Indeks Russell 2000 yang melacak kinerja saham perusahaan-perusahaan kecil juga turun 20%, merupakan level terburuk dalam 52 minggu.
CEO DoubleLine Capital, Jeffrey Gundlach, mengatakan kejatuhan indeks S&P 500 pada Senin lewat merupakan posisi terendah sepanjang tahun 2018 berjalan. The Fed diperkirakan akan menaikkan kembali suku bunganya pada Rabu pekan ini, yang merupakan kenaikan keempat sepanjang 2018.
Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga dari bank sentral yang terlalu ambisius, telah membuat pasar saham ketakutan. Kekhawatiran ini semakin meningkat dalam sebulan belakangan karena inflasi dan eskpektasi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan surut.
(ven)