Kementan Ingin Jawa Tengah Tingkatkan Pemasaran Lengkeng

Kamis, 20 Desember 2018 - 01:49 WIB
Kementan Ingin Jawa Tengah Tingkatkan Pemasaran Lengkeng
Kementan Ingin Jawa Tengah Tingkatkan Pemasaran Lengkeng
A A A
SEMARANG - Buah lengkeng merupakan salah satu komoditas hortikultura yang populer di masyarakat dan permintaannya semakin meningkat setiap tahunnya. Provinsi Jawa Tengah merupakan sentra lengkeng di Pulau Jawa dan Kabupaten Temanggung, Magelang dan Semarang sebagai penghasil terbesarnya.

"Ini salah satu sentranya ada di Jawa Tengah. Hampir semua kabupaten ada lengkeng dan terbesar ada di Temanggung, Magelang dan Semarang," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi saat mengunjungi kebun lengkeng di Semarang, Rabu (19/12/2018).

Suwandi menjelaskan Kementerian Pertanian sangat menaruh perhatian pada pengembangan budidaya hingga pemasaran buah lengkeng. Untuk merespon tingginya permintaan, Kementan terus memacu produksi dan kendalikan impor.

"Produksi lengkeng kita bagus dan bisa bersaing. Impor ditekan dan hasilnya ini sesuai data BPS, impor lengkeng pada tahun 2017 sebesar 99 ribu ton, menjadi menurun pada Januari-September 2018, tinggal 39 ribu ton," jelasnya.

Lebih lanjut Suwandi mengungkapkan, animo masyarakat mengonsumsi lengkeng lokal semakin tinggi sehingga petani bergairah menanam lengkeng. Selain tumbuh subur di dataran tinggi, kini banyak varietas lengkeng yang dapat dikembangkan di dataran rendah seperti Itoh Super, Diamond River, Pingpong dan Kateki, memiliki rasa manis 15 brix, kulit tipis dan daging buah tebal.

"Kita gencar tanam lengkeng dan sudah mengembangkan 300 hektar dan selanjutnya diperluas lagi 85 hektar pada tahun 2019. Program ini sebagai stimulan untuk menarik investasi dan swadaya masyarakat berkebun lengkeng dalam kawasan berskala ekonomi dan kualitas ekspor," tuturnya.

Berdasarkan hasil identifikasi, pengembangan lengkeng telah mencapai 1.500 hektar tersebar di pulau Jawa seperti Kabupaten Semarang, Tuban, Blora, Kulonprogo, Jepara, Wonogiri, Karanganyar, Malang bahkan sudah tersebar di beberapa wilayah di Kalimantan Timur seperti di kabupaten Kutai Kertanegara, Riau dan Lampung Selatan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Yuni Astuti, mengatakan lengkeng Jawa Tengah memiliki prospek yang bagus, tanaman tersebar hampir seluruh kabupaten. Paling luas ada di Temanggung, Magelang dan Semarang.

"Ini harga bagus bagi petani, berkisar Rp30.000-Rp40.000 per kilogram dan harga di pasaran mencapai Rp60.000 sampai Rp80.000 per kilogram," katanya.

Kepala Pertanian Kota Semarang, Rusdiana, mengatakan Pemerintah Daerah Kota Semarang selain memiliki Wisata Agro Wates dan Agro Cepoko juga memiliki Agro Pelalangan dan Agro Purwosari sebagai wisata petik buah lengkeng, durian dan berbagai jenis buah lainnya.

"Pengunjungnya ramai, anak sekolah maupun berlibur, tiap hari libur semakin ramai pengunjung karena sekaligus sebagai Pasar Tani tempat transaksi produk agro sayuran, buah, olahan dan lainnya," ucapnya.

Rusdiana menyebutkan dalam usaha pengembangan budidaya lengkeng, Kota Semarang memiliki varietas lengkeng yang memiliki keunggulan. Di antaranya adalah Itoh dan kateki yang memiliki rasa manis mencapai lebih dari 15 Brix, kulit tipis dan daging buahnya tebal.

"Silakan berkunjung ke wisata agro kami yang menyajikan berbagai bibit, buah, sayuran, tanaman hias unggul termasuk penganan olahannya," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6604 seconds (0.1#10.140)