Fasilitas Pembiayaan Kemendag Pacu Ekspor ke Afrika, Asia dan Timteng
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) mendorong pengembangan ekspor ke kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah (Timteng) dengan menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor. Kegiatan ini juga didukung dengan alokasi dana sebesar Rp1,6 triliun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1/KMK.08/2019.
"Kementerian Perdagangan menyiapkan pemberian fasilitas pembiayaan ekspor ke kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Fasilitas berupa pembiayaan, penjaminan, dan/atau asuransi atas ekspor barang maupun jasa sepanjang memenuhi kontribusi dalam negeri. Dengan fasilitas ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja ekspor Indonesia," jelas Direktur Jenderal PEN Arlinda di Jakarta, Jumat (1/2).
Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah merupakan pasar potensial untuk produk Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia dengan Afrika pada periode Januari hingga November 2018 sebesar USD 10,38 miliar atau naik 30,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan total nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara kawasan Asia Selatan pada periode Januari sampai dengan November 2018 mencapai USD 22,28 miliar atau meningkat 7,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, dengan Timur Tengah pada periode dan tahun yang sama mencapai USD12,63 miliar atau naik 16,61% dibanding periode yang sama tahun 2017.
Menurut Arlinda, dukungan fasilitas pembiayaan sangat diperlukan oleh pelaku usaha berorientasi ekspor, khususnya dalam hal pemenuhan bahan baku dari pemasok, promosi dan pemasaran. Ditambah serta kemudahan untuk mendapatkan akses pembiayaan ekspor yang lebih mudah dan bunga yang lebih kompetitif.
“Fasilitas ini diharapkan akan meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Indonesia, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta peningkatan dan pengembangan ekspor jangka panjang ke kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah," kata Arlinda.
"Kementerian Perdagangan menyiapkan pemberian fasilitas pembiayaan ekspor ke kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Fasilitas berupa pembiayaan, penjaminan, dan/atau asuransi atas ekspor barang maupun jasa sepanjang memenuhi kontribusi dalam negeri. Dengan fasilitas ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja ekspor Indonesia," jelas Direktur Jenderal PEN Arlinda di Jakarta, Jumat (1/2).
Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah merupakan pasar potensial untuk produk Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia dengan Afrika pada periode Januari hingga November 2018 sebesar USD 10,38 miliar atau naik 30,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan total nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara kawasan Asia Selatan pada periode Januari sampai dengan November 2018 mencapai USD 22,28 miliar atau meningkat 7,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, dengan Timur Tengah pada periode dan tahun yang sama mencapai USD12,63 miliar atau naik 16,61% dibanding periode yang sama tahun 2017.
Menurut Arlinda, dukungan fasilitas pembiayaan sangat diperlukan oleh pelaku usaha berorientasi ekspor, khususnya dalam hal pemenuhan bahan baku dari pemasok, promosi dan pemasaran. Ditambah serta kemudahan untuk mendapatkan akses pembiayaan ekspor yang lebih mudah dan bunga yang lebih kompetitif.
“Fasilitas ini diharapkan akan meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Indonesia, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta peningkatan dan pengembangan ekspor jangka panjang ke kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah," kata Arlinda.
(akr)