HIPPA Jaya Tirta Contoh Sukses Petani Indonesia

Selasa, 05 Februari 2019 - 23:25 WIB
HIPPA Jaya Tirta Contoh Sukses Petani Indonesia
HIPPA Jaya Tirta Contoh Sukses Petani Indonesia
A A A
JAKARTA - Sejak dua pekan lalu, petani di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan panen padi Musim Kemarau (MK 2) tahun 2018-2019. Berkat pompanisasi yang dilakukan Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) Jaya Tirta, petani mendapat hasil panen yang memuaskan.

Hasil panen ini ditambah dengan harga gabah yang mumpuni. Harga Gabah Kering Panen (GKP) yang diterima sebesar Rp4.900 per kg. Sehingga dengan hasil ini, melakukan lelang Piya'anya (istilah dari pembagian sepertujuh atau seperenam untuk HIPPA). Lelangan ini dilaksanakan di balai desa yang diikuti para penebas gabah.

Kades Gedongarum, Suherman mengatakan, pengelolaan air sawah di desa tersebut dikelola oleh HIPPA yang merupakan bidang usaha BUMDesa. BUMDes desanya baru mempunyai satu unit usaha Pompanisasi HIPPA bernama Jaya Tirta.

"HIPPA Jaya Tirta mengelola pompanisasi desa Gedongarum seluas 375,38 hektar terdiri dari 4 blok per petak. Sedangkan desa Temu seluas 163,509 hektar terdiri dari 5 blok per petak," terang Suhirman.

Kades Suherman bersyukur pelaksanaan lelang berjalan lancar. Panitia lelang dan pemenang lelang sama-sama mendapatkan hasil.

Sementara itu, ketua panitia lelang, Parlan mengatakan, hasil lelang musim ini HIPPA Jaya Tirta mendapatkan pemasukan kotor Rp1.535.000.000 dari penawaran Rp1.256.000.000.

"Petak Desa Gedongarum terjual senilai Rp1.133.000.000. Sedang petak Desa Temu terjual senilai Rp402.000.0000. Rata-rata petani masih mendapat hasil panen kisaran 7-8 ton per hektar setelah dikurangi piya'an," kata Parlan yang juga ketua Kelompok Tani Gangsar itu.

Melihat kinerja HIPPA yang mandiri ini, Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Mulyadi Hendiawan, mengatakan HIPPA Jaya Tirta adalah contoh sukses kelompok tani Indonesia. Meski hanya mendapatkan stimulus yang sedikit dari pemerintah, mereka mampu mandiri.

"Apa yang dilakukan oleh HIPPA Jaya Tirta ini sangat membantu pemerintah. Mereka juga mensukseskan program ketahanan pangan, karena pada musim kering bisa tanam, dengan memanfaatkan Sungai Bengawan Solo," terangnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/2/2019).

Revolusi petani semacam ini yang diharapkan semua pihak. Pemerintah pun tidak segan memberikam bantuan alat pertanian, pupuk ataupun program pendampingan yang sifatnya berkala.

"Lahan pertanian yang terletak ditepi sungai harus dioptimalkan. Meskipun saat musim hujan bagai musibah, namun itu dapat disiasati. Wilayah yang selalu tergenangi air harus dicermati, untuk membantu program swasembada pangan dari pemerintah," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5042 seconds (0.1#10.140)