Kemendag bantah harga garam merosot akibat impor
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, jatuhnya harga garam bukan disebabkan impor yang berlebihan. Mereka memastikan tidak ada penambahan impor garam yang dikeluarkan pemerintah.
Sebagai catatan, saat ini harga garam hanya Rp250 per kg. Padahal, harga garam mencapai Rp750 pada periode yang sama pada 2012.
"Enggak juga, kita enggak nambah kok. Apalagi sekarang baru Januari, saya kira enggak," uja Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi usai konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Bayu menduga, harga garam jatuh akibat penurunan kualitas. Namun, dia belum dapat memastikan penyebab merosotnya harga garam. Karena itu, dia menyatakan akan mempelajari terlenih dahulu. "Kemungkinan karena kualitas, nanti kita pelajari lagi," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Komisi IV DPR Abdul Wachid mengaku telah melakukan pemantauan di sejumlah daerah yang merupakan sentra penghasil garam di Indonesia. Beberapa di antaranya, seperti Cirebon, Demak dan Jepara.
Hasilnya, ternyata harga garam rakyat di sana rendah. Padahal, saat ini, aktivitas produksi petani garam sudah berhenti seiring datangnya musim penghujan. Secara logika, jika stok di gudang terbatas, maka akan berimbas pada naiknya komoditas.
Sebagai catatan, saat ini harga garam hanya Rp250 per kg. Padahal, harga garam mencapai Rp750 pada periode yang sama pada 2012.
"Enggak juga, kita enggak nambah kok. Apalagi sekarang baru Januari, saya kira enggak," uja Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi usai konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Bayu menduga, harga garam jatuh akibat penurunan kualitas. Namun, dia belum dapat memastikan penyebab merosotnya harga garam. Karena itu, dia menyatakan akan mempelajari terlenih dahulu. "Kemungkinan karena kualitas, nanti kita pelajari lagi," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Komisi IV DPR Abdul Wachid mengaku telah melakukan pemantauan di sejumlah daerah yang merupakan sentra penghasil garam di Indonesia. Beberapa di antaranya, seperti Cirebon, Demak dan Jepara.
Hasilnya, ternyata harga garam rakyat di sana rendah. Padahal, saat ini, aktivitas produksi petani garam sudah berhenti seiring datangnya musim penghujan. Secara logika, jika stok di gudang terbatas, maka akan berimbas pada naiknya komoditas.
(izz)