Menkeu imbau swasta hati-hati dengan utang
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyampaikan, ketika banyak lembaga pemeringkat ekonomi dunia memberikan predikat Indonesia menjadi Investment Grade (negara yang layak menjadi tempat investasi), minat dunia untuk menanamkan modal di Indonesia amat tinggi.
"Tetapi karena beberapa indikator stabilitas keuangan kita masih kurang, investor minta return tinggi sebelum masuk karena risiko kita juga cukup tinggi, tapi secara umum sehat," ujarnya di hotel Sahid, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dia juga membandingkan antara krisis 1997-1998 dan sekarang, di mana pada tahun 1997-1998 ada porsi krisis yang diakibatkan oleh utang swasta. Karenanya dia secara khusus mengimbau swasta untuk mengelola uutangnya dengan baik.
"Dibanding 1997-1998, utang swasta sekarang juga tinggi dan harus hati-hati. Tujuan utangnya harus jelas, kita harus jaga keuangan dengan baik. Swasta juga jaga diri dari iming-iming dana pinjaman murah yang memang menarik dan harus berhati-hati serta punya kemampuan bayar utang," tuturnya.
Untuk berjaga-jaga dari krisis, Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membentuk FSSK (Forum Stabilisasi Sistem Keuangan) dan mengatur manajemen anggaran di tiap-tiap institusi atau Kementerian/Lembaga (K/L)
"Kita tahu untuk berjaga dari krisis, kita ada Forum Stabilisasi Sistem Keuangan yang terdiri dari BI, Kemenkeu, OJK, dan LPS yang terus berjaga. Lalu ada crisis management protocol di masing-masing institusi pemerintah dan terus diperkuat supaya bisa merespon krisis dengan baik," tambahnya.
"Tetapi karena beberapa indikator stabilitas keuangan kita masih kurang, investor minta return tinggi sebelum masuk karena risiko kita juga cukup tinggi, tapi secara umum sehat," ujarnya di hotel Sahid, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dia juga membandingkan antara krisis 1997-1998 dan sekarang, di mana pada tahun 1997-1998 ada porsi krisis yang diakibatkan oleh utang swasta. Karenanya dia secara khusus mengimbau swasta untuk mengelola uutangnya dengan baik.
"Dibanding 1997-1998, utang swasta sekarang juga tinggi dan harus hati-hati. Tujuan utangnya harus jelas, kita harus jaga keuangan dengan baik. Swasta juga jaga diri dari iming-iming dana pinjaman murah yang memang menarik dan harus berhati-hati serta punya kemampuan bayar utang," tuturnya.
Untuk berjaga-jaga dari krisis, Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membentuk FSSK (Forum Stabilisasi Sistem Keuangan) dan mengatur manajemen anggaran di tiap-tiap institusi atau Kementerian/Lembaga (K/L)
"Kita tahu untuk berjaga dari krisis, kita ada Forum Stabilisasi Sistem Keuangan yang terdiri dari BI, Kemenkeu, OJK, dan LPS yang terus berjaga. Lalu ada crisis management protocol di masing-masing institusi pemerintah dan terus diperkuat supaya bisa merespon krisis dengan baik," tambahnya.
(gpr)