Standard Chartered Incar Pertumbuhan Nasabah 15%
A
A
A
JAKARTA - Standard Charted Indonesia menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah layanan wealth management lebih dari 15% di akhir 2014. Sampai dengan sekarang, Bank asing ini telah memiliki puluhan ribu nasabah layanan wealth management.
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci, Head of Business and Corporate Communications Standard Chartered Bank Indonesia Fajar Septandri Maharjaya mengungkap, angka tersebut akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Menurut dia, hal ini turut didukung oleh peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia dan perilaku kelas menengah yang mulai melakukan investasi.
“Nasabah kita perkirakan untuk wealth management pertumbuhannya bisa diatas pertumbuhan industri, yakni di atas 15%,” kata Fajar usai Pelatihan Media bersama Standard Chartered di Bandung akhir pekan lalu.
Dia melanjutkan, berdasarkan survei Standard Chartered Bank Indonesia yang berada di lima negara berkembang yakni Indonesia, India, Nigeria, Ghana dan Kenya menyatakan bahwa masyarakat di negara berkembang sangat optimistis mengenai peningkatan kemakmuran pribadi mereka.
Hasil survei juga menunjukkan kelompok menengah ke atas di Indonesia merupakan orang-orang yang aktif dalam menginvestasikan uang mereka.
“Hasil survei juga menyebutkan bahwa masyarakat kelas menengah di negara berkembang juga memiliki aspirasi yang sangat tinggi terhadap investasi dan menabung,” papar dia.
Bahkan, lanjut Fajar, sekarang ini masyarakat Indonesia justru lebih cenderung berinvestasi atau menabung terlebih dahulu baru membeli barang-barang kebutuhan.
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci, Head of Business and Corporate Communications Standard Chartered Bank Indonesia Fajar Septandri Maharjaya mengungkap, angka tersebut akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Menurut dia, hal ini turut didukung oleh peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia dan perilaku kelas menengah yang mulai melakukan investasi.
“Nasabah kita perkirakan untuk wealth management pertumbuhannya bisa diatas pertumbuhan industri, yakni di atas 15%,” kata Fajar usai Pelatihan Media bersama Standard Chartered di Bandung akhir pekan lalu.
Dia melanjutkan, berdasarkan survei Standard Chartered Bank Indonesia yang berada di lima negara berkembang yakni Indonesia, India, Nigeria, Ghana dan Kenya menyatakan bahwa masyarakat di negara berkembang sangat optimistis mengenai peningkatan kemakmuran pribadi mereka.
Hasil survei juga menunjukkan kelompok menengah ke atas di Indonesia merupakan orang-orang yang aktif dalam menginvestasikan uang mereka.
“Hasil survei juga menyebutkan bahwa masyarakat kelas menengah di negara berkembang juga memiliki aspirasi yang sangat tinggi terhadap investasi dan menabung,” papar dia.
Bahkan, lanjut Fajar, sekarang ini masyarakat Indonesia justru lebih cenderung berinvestasi atau menabung terlebih dahulu baru membeli barang-barang kebutuhan.
(gpr)