Triwulan I/2014 Pendapatan LMPI Rp103,3 M
A
A
A
SURABAYA - Perndapatan PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) pada periode triwulan pertama 2014 sebesar Rp103,3 miliar.
Penjualan tersebut dikontribusi dari penjualan pipa dan fitting, serta penjualan alat masal aluminium masing-masing sebesar Rp45,6 miliar dan Rp40,5 miliar. "Jadi secara total sudah mencapai 83,3% dari penjualan," kata Direktur LMPI, Kosasih di Surabaya, Jumat (20/6/2014).
Komisaris Utama LMPI Hendro Budiarto mengatakan, melihat perkembangan penjualan yang terjadi, perusahan akan berupaya untuk meningkatakan kinerja.
Diantaranya dengan memperkuat brand awareness produk melalui iklan, continuous improvement di semua devisi, efisiensi di semua lini perusahaan uang meningkatkan kompetitif advantage, menjaga kualitas, optimalisasi aset, inovasi dan diversifikasi produk untuk pengembangan pasar.
"Menjaga kerja sama dengan pelanggan-pelanggan potensial di sektor industri harus ditingkatkan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, membuka pasar baru merupakan jalan menambah pendapatan, seperti di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan kawasan Timur Indonesia.
Perluasan ini harus diimbangi dengan mempertahankan dan meningkatkan penjualan dari pipa dan fetting terutama yang berbahan dasar PE.
"Hingga saat ini hanya perusahaan kita yang berani memakai bahan dasar PE. Kualitas ini yang menjadi produk unggulan, kami yakin bisa menjadi lebih baik," pungkas dia.
Penjualan tersebut dikontribusi dari penjualan pipa dan fitting, serta penjualan alat masal aluminium masing-masing sebesar Rp45,6 miliar dan Rp40,5 miliar. "Jadi secara total sudah mencapai 83,3% dari penjualan," kata Direktur LMPI, Kosasih di Surabaya, Jumat (20/6/2014).
Komisaris Utama LMPI Hendro Budiarto mengatakan, melihat perkembangan penjualan yang terjadi, perusahan akan berupaya untuk meningkatakan kinerja.
Diantaranya dengan memperkuat brand awareness produk melalui iklan, continuous improvement di semua devisi, efisiensi di semua lini perusahaan uang meningkatkan kompetitif advantage, menjaga kualitas, optimalisasi aset, inovasi dan diversifikasi produk untuk pengembangan pasar.
"Menjaga kerja sama dengan pelanggan-pelanggan potensial di sektor industri harus ditingkatkan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, membuka pasar baru merupakan jalan menambah pendapatan, seperti di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan kawasan Timur Indonesia.
Perluasan ini harus diimbangi dengan mempertahankan dan meningkatkan penjualan dari pipa dan fetting terutama yang berbahan dasar PE.
"Hingga saat ini hanya perusahaan kita yang berani memakai bahan dasar PE. Kualitas ini yang menjadi produk unggulan, kami yakin bisa menjadi lebih baik," pungkas dia.
(izz)