IHSG Masih dalam Fase Koreksi
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan pekan ini diprediksi masih dalam fase koreksi. Karena itu, disarankan untuk mencermati sentimen yang ada di pasar.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola hammer bertahan di atas lower bollinger band (LBB). MACD masih bergerak melemah dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R berbalik bergerak turun.
"Laju IHSG masih dalam fase penurunan," kata dia, Senin (13/10/2014).
Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan berada pada rentang support 4.900-4.945 dan resisten 4.974-4.989. Sementara laju IHSG pada akhir pekan lalu gagal bertahan di kisaran target support 4.985-4.990, dan resistance 5.007-5.016 meski akhirnya kembali ke kisaran target tersebut.
Dia menuturkan, baru sehari IHSG merasakan kenaikan langsung kembali dihajar sentimen negatif. Melemahnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) sehari sebelumnya setelah pelaku pasar mulai mengkhawatirkan belum pulihnya ekonomi zona Eropa dan akan berakhirnya program stimulus The Fed membawa imbas negatif bagi laju bursa saham Asia dan berimbas negatif pula pada IHSG.
Pelaku pasar pun yang sedari awal berharap pada penguatan lanjutan IHSG, berbalik pasang jual sehingga mengurangi potensi kenaikan lanjutan IHSG. Kembali melemahnya laju bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali terdepresiasinya rupiah dan masih adanya nett sell asing membuat IHSG kembali ke zona merah.
Meski bergerak melemah, namun indeks konsumer masih dapat bergerak positif, sehingga dapat menahan laju IHSG untuk tidak melemah lebih dalam.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG membentuk pola hammer bertahan di atas lower bollinger band (LBB). MACD masih bergerak melemah dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R berbalik bergerak turun.
"Laju IHSG masih dalam fase penurunan," kata dia, Senin (13/10/2014).
Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan berada pada rentang support 4.900-4.945 dan resisten 4.974-4.989. Sementara laju IHSG pada akhir pekan lalu gagal bertahan di kisaran target support 4.985-4.990, dan resistance 5.007-5.016 meski akhirnya kembali ke kisaran target tersebut.
Dia menuturkan, baru sehari IHSG merasakan kenaikan langsung kembali dihajar sentimen negatif. Melemahnya laju bursa saham Amerika Serikat (AS) sehari sebelumnya setelah pelaku pasar mulai mengkhawatirkan belum pulihnya ekonomi zona Eropa dan akan berakhirnya program stimulus The Fed membawa imbas negatif bagi laju bursa saham Asia dan berimbas negatif pula pada IHSG.
Pelaku pasar pun yang sedari awal berharap pada penguatan lanjutan IHSG, berbalik pasang jual sehingga mengurangi potensi kenaikan lanjutan IHSG. Kembali melemahnya laju bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali terdepresiasinya rupiah dan masih adanya nett sell asing membuat IHSG kembali ke zona merah.
Meski bergerak melemah, namun indeks konsumer masih dapat bergerak positif, sehingga dapat menahan laju IHSG untuk tidak melemah lebih dalam.
(rna)