RI dan Rusia Intensifkan Kerja Sama Bangun Kilang
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia (RI) dan Rusia intensifkan kerja sama pembangunan kilang bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Duta Besar Rusia di Indonesia Mikhail Guluzin berkunjung ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
Menurut Mikhail, pertemuan dengan Menteri ESDM menindaklanjuti pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin dalam lawatannya ke Beijing dalam APEC CEO Summit 2014 beberapa waktu lalu.
"Indonesia merupakan mitra yang baik bagi Rusia. Kondisi ekonomi dan investasi positif dibanding negara lain, maka kami menindaklanjuti beberapa hal terkait kerja sama," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/11/2014).
Dia mengatakan, tidak hanya pembangunan kilang saja yang menjadi fokus Rusia, namun juga fokus dalam pembangunan pengolahan dan pemurnian (smelter) aluminia dan bauksit.
Ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji menuturkan bahwa pemerintah Indonesia dan Rusia akan membentuk working group dalam rangka mewujudkan rencana kerja sama tersebut. Adapun rencana kerja sama tidak hanya di sektor migas, mineral, dan batu bara, akan tetapi di semua sektor ESDM.
"Jadi, kerja sama ini meliputi semua sektor ESDM, tidak hanya migas dan minerba," tutur Pamudji.
Sebagai informasi, Russian United Co Rusal PLC (Rusal) berencana membangun smelter aluminia dan bauksit di Kalimantan Barat.
Duta Besar Rusia di Indonesia Mikhail Guluzin berkunjung ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
Menurut Mikhail, pertemuan dengan Menteri ESDM menindaklanjuti pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin dalam lawatannya ke Beijing dalam APEC CEO Summit 2014 beberapa waktu lalu.
"Indonesia merupakan mitra yang baik bagi Rusia. Kondisi ekonomi dan investasi positif dibanding negara lain, maka kami menindaklanjuti beberapa hal terkait kerja sama," tuturnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/11/2014).
Dia mengatakan, tidak hanya pembangunan kilang saja yang menjadi fokus Rusia, namun juga fokus dalam pembangunan pengolahan dan pemurnian (smelter) aluminia dan bauksit.
Ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji menuturkan bahwa pemerintah Indonesia dan Rusia akan membentuk working group dalam rangka mewujudkan rencana kerja sama tersebut. Adapun rencana kerja sama tidak hanya di sektor migas, mineral, dan batu bara, akan tetapi di semua sektor ESDM.
"Jadi, kerja sama ini meliputi semua sektor ESDM, tidak hanya migas dan minerba," tutur Pamudji.
Sebagai informasi, Russian United Co Rusal PLC (Rusal) berencana membangun smelter aluminia dan bauksit di Kalimantan Barat.
(rna)