Disperindag Dorong Masyarakat Konsumsi Cabai Olahan

Selasa, 16 Desember 2014 - 06:23 WIB
Disperindag Dorong Masyarakat Konsumsi Cabai Olahan
Disperindag Dorong Masyarakat Konsumsi Cabai Olahan
A A A
BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) mendorong masyarakat untuk mulai mengalihkan konsumsi cabai segar ke cabai olahan.

Pasalnya, tingginya kebutuhan cabai segar yang tidak didukung ketersediaan komoditas tersebut menjadikan harganya yang terus melambung tinggi.

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan, sudah banyak pengusaha yang membuat produk cabai olahan. Contohnya beberapa produk cabai olahan yang dibuat pengusaha asal Bandung dan Cirebon.

"Kalau konsumsi cabai segar oleh rumah tangga bisa disubstitusi menjadi cabai olahan, paling tidak akan bisa mengurangi kebutuhan cabai segar. Selama ini konsumsi cabai rumah tangga bersaing dengan konsumsi cabai rumah makan," ungkapnya di Bandung, Senin (15/12/2014).

Pihaknya juga mengimbau para petani untuk menjaga sesedikit apapun lahan tanam cabai. Karena mahalnya harga cabai di pasaran membuat tanaman cabai rentan dicuri.

"Bahkan di beberapa tempat petani sampai harus ronda, menjaga ketat tanamannya untuk menghindarkan dari pencurian," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau para petani untuk rajin melihat salah satunya portal harga penyaluran ke konsumen agar para petani tidak terpaku untuk melakukan penyaluran komoditasnya ke satu tempat saja.

"Selama ini banyak petani di kita yang menjualnya ke pasar induk Kramat Jati. Sangat wajar mengingat di sana daya belinya tinggi, masyarakatnya banyak sekiotar 12 juta jiwa," tuturnya.

Fery mengatakan, hal itu sindroma kota besar, yakni dengan semakin besar kota semakin banyak pasokan. Padahal, dengan banyaknya pasokan mendorong turunnya harga.

"Petani bisa mengirim hasil panennya ke tempat lain seperti pasar induk Cibitung-Bekasi atau Caringin-Bandung. Karena harganya bisa lebih kompetitif," kata dia.

Disperindag mencatat, berdasarkan harga kebutuhan pokok dan barang penting lainnya di lima pasar kota Bandung, perkembangan harga komoditas pangan sepekan terakhir dibandingkan sepekan lalu (8/12), harga cabai rawit merah berangsur-angsur turun.

Harga cabai rawit merah turun Rp7.000 per kg atau 7,22% dari semula Rp97.000 per kg menjadi Rp90.000 per kg. pekan ini ditutup dengan adanya kenaikan harga pada komoditi bawang merah.

Harga bawang merah naik Rp600 per kg atau 3,57% dari semula Rp16.800 per kg menjadi Rp17.400 per kg. Disusul kemudian dengan komoditi telur ayam broiler yang naik Rp500 per kg atau 2,69% dari semula Rp18.600 per kg menjadi Rp19.100 per kg.

Adapun harga cabai merah biasa turun Rp4.000 per kg dari semula Rp77.000 per kg menjadi Rp73.000 per kg. Cabai rawit hijau turun Rp2.000 per kg dari semula Rp77.000 per kg menjadi Rp75.000 per kg. Bawang puting turun Rp800 per kg dari semula Rp16.200 per kg menjadi Rp15.400 per kg.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6573 seconds (0.1#10.140)