Bisnis Properti Hotel Tahun Ini Masih Menarik
A
A
A
JAKARTA - Bisnis properti tahun ini diyakini masih menarik dengan pertumbuhan 10-15% dari dukungan subsektor perhotelan. Sektor tersebut diproyeksikan dapat mendukung pertumbuhan nasional yang diprediksi mencapai 5,7%.
Pengamat ekonomi BNI, Ryan Kiryanto mengatakan, sektor properti masih menjadi incaran perbankan dalam kredit infrastruktur. Salah satu yang menjadi pertimbangannya adalah pertumbuhan kelas menengah dalam negeri. Ini menjadi pendorong masih tingginya daya beli dan kebutuhan akan perhotelan.
"Perhotelan masih akan sangat berkembang mengikuti tren kelas menengah kita. Hotel bintang 3 dan 4 akan semakin menjamur. Setidaknya properti dapat tumbuh 10-15% tahun ini," ujar Ryan dalam diskusi di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Dia menjelaskan pertumbuhan sektor properti hotel akan didominasi tren budget hotel yang diminati kelas menengah Indonesia. Sehingga, sejalan dengan janji pembangunan infrastruktur pemerintah. Ini akan turut mendorong penyebaran hotel-hotel di kawasan pantai. Seiring wacana pembangunan sektor maritim.
"Jaringan hotel asing sangat berminat karena potensi kita besar. Jaringan pengelolaan asing ini juga memberikan nilai tambah karena pengalaman dan jaringan internasionalnya bagus untuk promosi kita," katanya.
Hal ini yang dilakukan jaringan hotel asal Inggris, Premier Inn International Hotels, yang berencana menambah empat hotel di Indonesia. Hal ini akan memperkuat bisnis investor asal Inggris tersebut di Indonesia menjadi sebanyak 1.921 kamar dan 14 hotel. Premier Inn akan membangun hotelnya yang terletak di Bali, Bandung, Jakarta, dan Sentul.
SVP Development, Premier Inn Asia Pacific Erik van Keulen mengatakan, hotel pertama di Indonesia rencananya akan dibuka pada 2015. "Premier Inn merupakan Hotel yang sangat menarik bagi konsumen yang menginginkan servis yang luar biasa, lokasi strategis, dan desain yang fungsional dengan harga yang menarik. Pada 2015, kami telah membuat awalan baik dengan memasuki perjanjian pembangunan untuk empat hotel di Indonesia," ujarnya.
Van Keulen menjelaskan secara rinci empat lokasi yang menjadi rencana Premier Inn. Terletak di Bandung yang merupakan Ibukota Jawa Barat, Premier Inn Bandung diharapkan dapat dibuka pada pertengahan 2015.
Hotel dengan 112 kamar dan ballroom berkapasitas 500 orang akan segera dibangun di pusat Kota Bandung, dekat dengan berbagai factory outlet, mal, dan Braga City Walk, dan lainnya. "Hotel ini berjarak tempuh hanya 15 menit dari Bandara Internasional Husein Sastranegara," terangnya.
Untuk di Sentul, Bogor, Premier Inn Sentul diharapkan akan dibuka pada akhir 2016. Hotel dengan 153 kamar tamu akan dibangun berdekatan dengan Taman Rekreasi Jungleland, Sirkuit Sentul, dan Sentul International Convention Center.
Di samping itu Hotel ini akan berlokasi berdekatan dengan Sentul Industrial Estate, salah satu pusat industri utama dekat dengan Jakarta, dengan akses ke 100 toko dan 20 restoran serta bar. Hotel ini akan dapat dicapai dalam waktu 60 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Untuk Jakarta, Premier Inn Jakarta Gajah Mada rencananya akan dibuka pada 2017. Sebanyak 84 kamar tamu akan dibangun di pusat area paling sibuk Jakarta Pusat dengan akses yang mudah ke area bisnis dan daerah komersial lainnya. Hotel ini sendiri akan berlokasi hanya 10 menit dari Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, dan 30 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pengamat ekonomi BNI, Ryan Kiryanto mengatakan, sektor properti masih menjadi incaran perbankan dalam kredit infrastruktur. Salah satu yang menjadi pertimbangannya adalah pertumbuhan kelas menengah dalam negeri. Ini menjadi pendorong masih tingginya daya beli dan kebutuhan akan perhotelan.
"Perhotelan masih akan sangat berkembang mengikuti tren kelas menengah kita. Hotel bintang 3 dan 4 akan semakin menjamur. Setidaknya properti dapat tumbuh 10-15% tahun ini," ujar Ryan dalam diskusi di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Dia menjelaskan pertumbuhan sektor properti hotel akan didominasi tren budget hotel yang diminati kelas menengah Indonesia. Sehingga, sejalan dengan janji pembangunan infrastruktur pemerintah. Ini akan turut mendorong penyebaran hotel-hotel di kawasan pantai. Seiring wacana pembangunan sektor maritim.
"Jaringan hotel asing sangat berminat karena potensi kita besar. Jaringan pengelolaan asing ini juga memberikan nilai tambah karena pengalaman dan jaringan internasionalnya bagus untuk promosi kita," katanya.
Hal ini yang dilakukan jaringan hotel asal Inggris, Premier Inn International Hotels, yang berencana menambah empat hotel di Indonesia. Hal ini akan memperkuat bisnis investor asal Inggris tersebut di Indonesia menjadi sebanyak 1.921 kamar dan 14 hotel. Premier Inn akan membangun hotelnya yang terletak di Bali, Bandung, Jakarta, dan Sentul.
SVP Development, Premier Inn Asia Pacific Erik van Keulen mengatakan, hotel pertama di Indonesia rencananya akan dibuka pada 2015. "Premier Inn merupakan Hotel yang sangat menarik bagi konsumen yang menginginkan servis yang luar biasa, lokasi strategis, dan desain yang fungsional dengan harga yang menarik. Pada 2015, kami telah membuat awalan baik dengan memasuki perjanjian pembangunan untuk empat hotel di Indonesia," ujarnya.
Van Keulen menjelaskan secara rinci empat lokasi yang menjadi rencana Premier Inn. Terletak di Bandung yang merupakan Ibukota Jawa Barat, Premier Inn Bandung diharapkan dapat dibuka pada pertengahan 2015.
Hotel dengan 112 kamar dan ballroom berkapasitas 500 orang akan segera dibangun di pusat Kota Bandung, dekat dengan berbagai factory outlet, mal, dan Braga City Walk, dan lainnya. "Hotel ini berjarak tempuh hanya 15 menit dari Bandara Internasional Husein Sastranegara," terangnya.
Untuk di Sentul, Bogor, Premier Inn Sentul diharapkan akan dibuka pada akhir 2016. Hotel dengan 153 kamar tamu akan dibangun berdekatan dengan Taman Rekreasi Jungleland, Sirkuit Sentul, dan Sentul International Convention Center.
Di samping itu Hotel ini akan berlokasi berdekatan dengan Sentul Industrial Estate, salah satu pusat industri utama dekat dengan Jakarta, dengan akses ke 100 toko dan 20 restoran serta bar. Hotel ini akan dapat dicapai dalam waktu 60 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Untuk Jakarta, Premier Inn Jakarta Gajah Mada rencananya akan dibuka pada 2017. Sebanyak 84 kamar tamu akan dibangun di pusat area paling sibuk Jakarta Pusat dengan akses yang mudah ke area bisnis dan daerah komersial lainnya. Hotel ini sendiri akan berlokasi hanya 10 menit dari Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, dan 30 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
(dmd)