Kuartal III, Anak Usaha HK Akan Terbitkan Obligasi
A
A
A
JAKARTA - PT Hutama Karya (HK) melalui anak usahanya PT HK Realtindo berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp750 miliar akan dilakukan pada kuartal III/2015.
"Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan proyek properti di Muara Baru, Jakarta Utara," kata Direktur Utama Hutama Karya Ngurah Putra kepada sejumlah media di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Proyek tersebut hasil kerja sama Hutama Karya dengan PT Perikanan Indonesia (Perindo) di tanah seluas 40 hektare (ha). Selain akan membangun kawasan hunian, kedua perusahaan pelat merah tersebut juga akan mengembangkan pasar tradisional.
"Kalau dikembangkan seluruhnya akan membutuhkan dana sekitar Rp10 triliun sampai Rp12 triliun, sedangkan waktu pengerjaan selama lima tahun," paparnya.
Dari total kebutuhan dana tersebut, perseroan mengalokasikan dana sekitar Rp1 triliun Rp2 triliun untuk pembangunan infrastrukturnya. Proyek ini direncanakan akan dimulai pengerjaannya pada kuartal III/2015 setelah design dan perizinannya selesai.
"Konsepnya akan ada perkantoran dan karyawannya kita tampung di area komersial, untuk nelayan rumah sederhana. Dari obligasi Rp750 miliar bisa di leverage menjadi tiga sebesar Rp2,1 triliun," pungkas Ngurah.
"Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan proyek properti di Muara Baru, Jakarta Utara," kata Direktur Utama Hutama Karya Ngurah Putra kepada sejumlah media di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/2/2015).
Proyek tersebut hasil kerja sama Hutama Karya dengan PT Perikanan Indonesia (Perindo) di tanah seluas 40 hektare (ha). Selain akan membangun kawasan hunian, kedua perusahaan pelat merah tersebut juga akan mengembangkan pasar tradisional.
"Kalau dikembangkan seluruhnya akan membutuhkan dana sekitar Rp10 triliun sampai Rp12 triliun, sedangkan waktu pengerjaan selama lima tahun," paparnya.
Dari total kebutuhan dana tersebut, perseroan mengalokasikan dana sekitar Rp1 triliun Rp2 triliun untuk pembangunan infrastrukturnya. Proyek ini direncanakan akan dimulai pengerjaannya pada kuartal III/2015 setelah design dan perizinannya selesai.
"Konsepnya akan ada perkantoran dan karyawannya kita tampung di area komersial, untuk nelayan rumah sederhana. Dari obligasi Rp750 miliar bisa di leverage menjadi tiga sebesar Rp2,1 triliun," pungkas Ngurah.
(izz)