Telkom Raih Pendapatan Rp89,70 Triliun Tahun Lalu
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sepanjang tahun lalu meraih pendapatan sebesar Rp89,70 triliun, tumbuh 8,11% dibanding tahun sebelumnya senilai Rp82,97 triliun.
Laporan keuangan emiten berkode TLKM, yang dipublikasikan pada Senin (9/3/2015) menunjukkan bahwa naiknya pendapatan tersebut diikuti meningkatnya beberapa beban, seperti beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi yang naik menjadi Rp22,29 triliun dari Rp19,33 triliun.
Selain itu, beban penyusutan dan amortisasi menjadi Rp17,13 triliun dari Rp15,78 triliun dan beban pemasaran bertambah menjadi Rp3,09 triliun dari Rp3,04 triliun.
Kendati demikian, perusahaan telekomunikasi plat merah ini berhasil memangkas beban karyawan menjadi Rp9,62 triliun dari Rp9,73 triliun, beban interkoneksi menjadi Rp3,96 triliun dari Rp4,15 triliun, beban lain-lain menjadi Rp396 miliar dari Rp480 miliar.
Perseroan juga mampu menekan rugi selisih kurs sepanjang 12 bulan sebesar 94,38% menjadi Rp14 miliar dibanding 2013, yang mencapai Rp249 miliar.
Akibatnya, laba tahun berjalan perseroan tercatat sebesar Rp21,45 triliun, meningkat 5,72% dibanding tahun sebelumnya Rp20,29 triliun. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 3,10% menjadi Rp14,64 triliun dari Rp14,20 triliun.
Sementara laba per saham dasar dan dilusian menguat tipis menjadi Rp149,83 dibanding tahun 2013 sebesar Rp147,42/lembar.
Adapun jumlah aset perusahaan pada akhir tahun lalu mencapai Rp140,89 triliun, dengan total utang Rp54,77 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya, di mana aset sebesar Rp127,95 triliun, dengan total utang Rp50,53 triliun.
Laporan keuangan emiten berkode TLKM, yang dipublikasikan pada Senin (9/3/2015) menunjukkan bahwa naiknya pendapatan tersebut diikuti meningkatnya beberapa beban, seperti beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi yang naik menjadi Rp22,29 triliun dari Rp19,33 triliun.
Selain itu, beban penyusutan dan amortisasi menjadi Rp17,13 triliun dari Rp15,78 triliun dan beban pemasaran bertambah menjadi Rp3,09 triliun dari Rp3,04 triliun.
Kendati demikian, perusahaan telekomunikasi plat merah ini berhasil memangkas beban karyawan menjadi Rp9,62 triliun dari Rp9,73 triliun, beban interkoneksi menjadi Rp3,96 triliun dari Rp4,15 triliun, beban lain-lain menjadi Rp396 miliar dari Rp480 miliar.
Perseroan juga mampu menekan rugi selisih kurs sepanjang 12 bulan sebesar 94,38% menjadi Rp14 miliar dibanding 2013, yang mencapai Rp249 miliar.
Akibatnya, laba tahun berjalan perseroan tercatat sebesar Rp21,45 triliun, meningkat 5,72% dibanding tahun sebelumnya Rp20,29 triliun. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 3,10% menjadi Rp14,64 triliun dari Rp14,20 triliun.
Sementara laba per saham dasar dan dilusian menguat tipis menjadi Rp149,83 dibanding tahun 2013 sebesar Rp147,42/lembar.
Adapun jumlah aset perusahaan pada akhir tahun lalu mencapai Rp140,89 triliun, dengan total utang Rp54,77 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya, di mana aset sebesar Rp127,95 triliun, dengan total utang Rp50,53 triliun.
(rna)