Actifio, Layanan Manajemen Data Berbasis Cloud

Jum'at, 22 Mei 2015 - 09:17 WIB
Actifio, Layanan Manajemen Data Berbasis Cloud
Actifio, Layanan Manajemen Data Berbasis Cloud
A A A
Di era teknologi seperti sekarang ini, kehilangan data merupakan salah satu bentuk bencana yang sangat besar, apalagi data yang merupakan sebuah arsip perusahaan yang sangat penting.

Solusi tepat untuk menghindari ini dengan menyiapkan solusi penyelamatan data. Di masa kejayaan cloud seperti sekarang, Actifio sebuah vendor perlindungan data meluncurkan sebuah data management Suite yang diberi nama Actifio One. Melalui solusinya, Actifio akan membantu mengelola penanganan data yang tercecer yang dihasilkan dari penyalinan data.

Berkas salinan data tercecer merupakan kepingan hasil dari penyalinan data yang diakibatkan oleh berbagai sistem dalam perusahaan seperti oprasi penyalinan, backup, pengembangan, dan pengujian, dan disaster recovery. Presales Manager PT Mitra Teleinformatika Perkasa yang merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa data management ini mengungkapkan, bahwa dirinya sangat yakin jika versi cloud dari seebuah perangkat lunak akan membuatnya semakin menarik bagi masyarakat yang menginginkan kesederhanaan services on demand.

Actifio juga mengklaim produk baru ini bisa menggantikan beberapa alat perlindungan dan manajemen data. “Actifio sendiri adalah sebuah sistem terintegrasi yang mampu menggantikan semua individual tools mencakup teknologi copy data virtualization dan virtual data pipeline,” ungkap Oki.

Oki pun melanjutkan, pengguna bisa mengakses satu bagian database, atau bahkan seluruh database yang komplit. “Kami memprediksi bahwa database adalah bisnis software terbesar kami dan database akan selalu menjadi bisnis cloud terbesar kami,” ujarnya . Jika hal ini dilakukan dengan benar, maka penggunaan cloud pun bisa menghemat biaya secara signifikan dibanding strategi data base tradisional.

Karena itulah, meskipun termasuk katagori baru, namun banyak enterprise menggunakan cloud. “Karena tingkat kepentingannya yang cukup tinggi, database seperti ini kemungkinan besar akan tetap dijalankan secara on premise untuk beberapa tahun ke depan,” papar Oki.

Dengan menerapkan Oracle Multitenant, kini perusahaan bisa melakukan fungsi administrasi paling umum, seperti patching, upgrade, dan backup, di database penampung itu. Pada ahirnya, solusi ini menurunkan biaya pengaturan database secara dramatis. Ditambah efisiensi di arsitektur multitenant baru ini, database dengan jumlah 5 kali lipat lebih banyak, bisa dijalankan di satu server atau mesin virtual.

Aprilia s andyna
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7859 seconds (0.1#10.140)