Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 112,5 Triliun, Luhut Bilang Selesai Pekan Depan
Kamis, 02 Februari 2023 - 17:06 WIB
"Rp 4 triliun di konsorsium bumn indonesia Rp 3 triliun BUMN China. Sisanya loan (pinjaman) dari KCJB. nunggu masih dari BPKP," ungkap Arya saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Rabu (3/8/2022).
Terkait dengan sumber utang, lanjut Arya, pihaknya masih mencari perbankan yang bisa bekerjasama. Dia pun tak menampik potensi pinjaman berasal dari bank China. Sebagaimana diketahui, pembangunan KCJB mencapai USD 4,55 miliar atau setara Rp 64,9 triliun. Dana tersebut berasal dari pinjaman China Development Bank.
Adapun jumlah tersebut setara dengan 75% dari total nilai investasi KCJB sebesar USD6,07 miliar. Pinjaman tersebut disepakati sejak 12 Mei 2017 lalu dengan tenor 40 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan availability period hingga 2022. Sementara, suku bunga pinjaman 2% untuk USD dan 3,5% untuk yuan.
Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditaksir kian membengkak dari USD6,071 miliar menjadi USD7,5 miliar atau sekitar Rp 112,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).
Terkait dengan sumber utang, lanjut Arya, pihaknya masih mencari perbankan yang bisa bekerjasama. Dia pun tak menampik potensi pinjaman berasal dari bank China. Sebagaimana diketahui, pembangunan KCJB mencapai USD 4,55 miliar atau setara Rp 64,9 triliun. Dana tersebut berasal dari pinjaman China Development Bank.
Adapun jumlah tersebut setara dengan 75% dari total nilai investasi KCJB sebesar USD6,07 miliar. Pinjaman tersebut disepakati sejak 12 Mei 2017 lalu dengan tenor 40 tahun, masa tenggang 10 tahun, dan availability period hingga 2022. Sementara, suku bunga pinjaman 2% untuk USD dan 3,5% untuk yuan.
Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditaksir kian membengkak dari USD6,071 miliar menjadi USD7,5 miliar atau sekitar Rp 112,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda