7 Organisasi Ekonomi Internasional Paling Berpengaruh di Dunia, Nomor 4 Bikin Amerika Geram

Jum'at, 05 Mei 2023 - 21:05 WIB
Tujuan dari kerjasama ekonomi tersebut adalah menghindari terjadinya depresi besar seperti di tahun 1930 untuk kedua kalinya. IMF bergerak di bidang keuangan dan sering kali memberikan pinjaman dana kepada negara-negara anggota yang membutuhkan bantuan.

Peran organisasi IMF adalah organisasi yang berada di tengah sistem moneter internasional seluruh dunia. Sistem tersebut diantaranya pembayaran dan juga nilai tukar mata uang. Serta, menjadi sumber dana untuk permasalahan neraca negara.

Perbedaan IMF dengan Bank Dunia adalah pada tujuan dan skema bantuanny. IMF mengawasi stabilitas sistem moneter dunia, sedangkan Bank Dunia bertugas mengurangi kemiskinan.

Indonesia pernah menerima bantuan IMF pada saat krisis moneter tahun 1998 hingga 1999. Selama mengalami krisis ekonomi, IMF memberikan bantuan sebesar 11,1 miliar SDR atau sekitar USD14,99 miliar atau Rp93,5 triliun. Sejak 2006 pemerintah sudah melunasi utang tersebut. Hanya Bank Indonesia yang tercatat masih memiliki pinjaman sebesar USD8,47 miliar (Juli 2022).

3. WTO

World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia adalah organisasi internasional yang terus mengupayakan perdagangan antar-negara semakin terbuka. Tujuan dari organisasi yang didirikan pada Januari 1995 ini adalah untuk mengurangi bahkan meniadakan tarif serta nontarif dan hambatan perdagangan lainnya.

WTO juga berperan untuk menyelesaikan sengketa perdagangan antara satu negara dengan negara lain, atau dengan beberapa negara. Indonesia beberapa kali bersidang di WTO, salah satu yang terbaru dengan Uni Eropa mengenai kebijakan Indonesia melarang ekspor nikel mentah. Sayangnya Indonesia kalah di sidang ini pada Desember 2022.

4. BRICS

Inilah organisasi ekonomi internasional "paling fenomenal". BRICS bermarkas di BRICS Tower, Shanghai, China.

Dibentuk pada 16 Juni 2009 organisasi ini terdiri dari lima negara yang merupakan akronim namanya, yaitu Brazil, Rusia, India, China dan South Africa (Afrika Selatan). Nama itu sendiri pertama kali dicetuskan oleh Goldman Sachs pada tahun 2001.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More