7 Organisasi Ekonomi Internasional Paling Berpengaruh di Dunia, Nomor 4 Bikin Amerika Geram
Jum'at, 05 Mei 2023 - 21:05 WIB
Kelompok ini hanya terdiri dari lima negara, tetapi di dalamnya termasuk dua negara paling padat penduduknya, satu negara produsen minyak nomor dua di dunia, satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan mereka tersebar di empat benua.
Meski hanya beranggotakan lima negara, kekuatan BRICS tak bisa dipandang sebelah mata. Populasi negara-negara BRICS mencakup 41% populasi global, PDB mereka setara dengan 24% total PDB dunia, dan nilai perdagangan negara-negara tersebut mencakup 18% nilai total perdagangan dunia.
BRICS kemudian membentuk Bank Pembangunan Baru (NDB) pada Juli 2014 dan disuntik modal sebesar USD50 miliar. NDP dipandang sebagai lembaga keuangan alternatif dari Bank Dunia dan juga IMF.
Salah satu gebrakan BRICS yang jadi sorotan adalah melakukan gerakan dedolarisasi atau meninggalkan dolar dalam setiap transaksi. Tak cuma itu, BRICS juga berencana mengeluarkan mata uang sendiri sebagai langkah utama dedolarisasi. Langkah mengeluarkan mata uang itu membuat Amerika Serikat geram.
6. OPEC
Didirikan di Irak pada 14 September 1961, Organization of the Petroleum Exporting Countries atau OPEC merupakan wadah negara-negara pengekspor minyak bumi. Sejak tahun 1965, sekretariat OPEC bertempat di Wina, Austria.
Salah satu tujuan utama berdirinya OPEC adalah untuk menjaga harga minyak dari permainan perusahaan-perusahaan besar di Barat.
Sebagai negara-negara penghasil minyak, OPEC tak ingin harga produk andalannya itu dipermainkan sehingga merugikan mereka. Ada lima negara pengusung OPEC, yaitu Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Venezuela.
Indonesia punya pengalaman menarik bersama OPEC. Ketika masih tercatat sebagai negara eksportir minyak, Indonesia memutuskan bergabung di OPEC pada 1962. Belakangan, produksi minyak itu habis tersedot untuk dalam negeri saja, sehingga pada Mei 2008 Indonesia mengumumkan keluar dari OPEC.
Indonesia kembali masuk menjadi anggota secara resmi pada tahun 2014 diikuti dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden yang baru. Namun, pada tanggal 30 November 2016, Indonesia kembali keluar dari keanggotaan OPEC .
Meski hanya beranggotakan lima negara, kekuatan BRICS tak bisa dipandang sebelah mata. Populasi negara-negara BRICS mencakup 41% populasi global, PDB mereka setara dengan 24% total PDB dunia, dan nilai perdagangan negara-negara tersebut mencakup 18% nilai total perdagangan dunia.
BRICS kemudian membentuk Bank Pembangunan Baru (NDB) pada Juli 2014 dan disuntik modal sebesar USD50 miliar. NDP dipandang sebagai lembaga keuangan alternatif dari Bank Dunia dan juga IMF.
Salah satu gebrakan BRICS yang jadi sorotan adalah melakukan gerakan dedolarisasi atau meninggalkan dolar dalam setiap transaksi. Tak cuma itu, BRICS juga berencana mengeluarkan mata uang sendiri sebagai langkah utama dedolarisasi. Langkah mengeluarkan mata uang itu membuat Amerika Serikat geram.
6. OPEC
Didirikan di Irak pada 14 September 1961, Organization of the Petroleum Exporting Countries atau OPEC merupakan wadah negara-negara pengekspor minyak bumi. Sejak tahun 1965, sekretariat OPEC bertempat di Wina, Austria.
Salah satu tujuan utama berdirinya OPEC adalah untuk menjaga harga minyak dari permainan perusahaan-perusahaan besar di Barat.
Sebagai negara-negara penghasil minyak, OPEC tak ingin harga produk andalannya itu dipermainkan sehingga merugikan mereka. Ada lima negara pengusung OPEC, yaitu Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Venezuela.
Indonesia punya pengalaman menarik bersama OPEC. Ketika masih tercatat sebagai negara eksportir minyak, Indonesia memutuskan bergabung di OPEC pada 1962. Belakangan, produksi minyak itu habis tersedot untuk dalam negeri saja, sehingga pada Mei 2008 Indonesia mengumumkan keluar dari OPEC.
Indonesia kembali masuk menjadi anggota secara resmi pada tahun 2014 diikuti dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden yang baru. Namun, pada tanggal 30 November 2016, Indonesia kembali keluar dari keanggotaan OPEC .
tulis komentar anda