Inflasi AS Sentuh Level Terendah Dua Tahun, Akhir Suku Bunga Tinggi The Fed?

Kamis, 11 Mei 2023 - 10:45 WIB
Inflasi AS (Amerika Serikat) terdorong ke level terendah dalam dua tahun, menyusul turunnya harga-harga seperti tiket pesawat, mobil baru hingga susu pada bulan lalu. Foto/Dok Reuters
NEW YORK - Inflasi AS ( Amerika Serikat ) terdorong ke level terendah dalam dua tahun, menyusul turunnya harga-harga seperti tiket pesawat, mobil baru hingga susu pada bulan lalu. Menurut data resmi menunjukkan inflasi AS berada di level 4,9% dalam 12 bulan hingga April.



Angka tersebut turun dari 5% pada bulan Maret, dan menandai bulan kesepuluh berturut-turut bahwa kenaikan harga telah melambat. Penurunan terjadi setelah bank sentral AS alias The Fed menaikkan suku bunga acuan secara tajam untuk mencoba mengendalikan inflasi.



Sebelumnya Inflasi di AS memuncak hingga level 9,1% pada bulan Juni, untuk menjadi yang tertinggi sejak 1981. Meski inflasi telah menyusut, namun para pejabat ragu-ragu untuk menyatakan telah mampu mengendalikan harga.



Pasalnya harga perumahan, bahan bakar serta mobil bekas semuanya melonjak dari Maret hingga April. Biaya potong rambut, kunjungan dokter hewan dan jasa tukang kebun juga naik.

Dan meskipun tidak lagi melonjak, harga keseluruhan terus naik jauh lebih cepat daripada tingkat 2% yang dianggap sehat oleh Federal Reserve. Inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi, sering kali berubah dimana naik 5,5% dalam 12 bulan hingga April.

"Dengan inflasi di AS sekarang di bawah 5% untuk pertama kalinya dalam dua tahun, pasar akan berpikir cahaya di ujung terowongan semakin terang, dan yang terburuk dari inflasi ini menjauh," kata Richard Carter, kepala penelitian suku bunga di Quilter Cheviot.

Sementara itu Federal Reserve telah menaikkan suku bunga 10 kali sejak Maret lalu, membawa mereka ke level tertinggi sejak 2007. Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah orang meminjam, memperlambat kegiatan ekonomi dalam mengurangi tekanan yang mendorong harga.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More