Hadapi Tantangan Global, Negara Pulau dan Kepulauan Perkuat Kolaborasi dan Inovasi
Jum'at, 09 Juni 2023 - 17:27 WIB
Sebagai informasi, SOM ke-7 di Suva membahas tindak lanjut kerja sama dalam AIS Forum dan rangkaian persiapan menuju penyelenggaraan Pertemuan Pertama antar Kepala Negara/Pemerintahan negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia yang akan digelar di Bali pada 11 Oktober mendatang.
Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat komitmen untuk meningkatkan kolaborasi konkret pada empat isu strategis. Keempat isu tersebut adalah adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dan manajemen bencana alam, pembangunan ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, serta tata kelola pemerintahan maritim yang baik.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura menegaskan komitmen UNDP memasilitasi kolaborasi dan menciptakan inovasi dalam AIS Forum, demi laut dan masa depannya.
“UNDP berkomitmen dan percaya bahwa berinvestasi pada lautan dapat berguna untuk masa depan kita. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung penuh AIS Forum, demi mempromosikan pembangunan dan peningkatan kapasitas dari negara-negara AIS melalui program-program dan proyek-proyek yang dilaksanakan,” bebernya.
Untuk diketahui, AIS Forum dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan kolaborasi dan kerja sama pembangunan yang konkret antar negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia. Forum ini menjadi wadah yang semakin berpengaruh dalam pembahasan isu-isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan.
Pada tahun 2021, AIS Forum menghimpun suara negara-negara pulau dan kepulauan dalam menyampaikan pernyataan sikap bersama di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 di Glasgow, Inggris.
Dalam kurun waktu empat tahun sejak didirikan, AIS Forum telah sukses berjejaring dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Telah lebih dari 200 startup dan komunitas lokal, 75 organisasi non pemerintah, sektor swasta, hingga lebih dari 100 kelompok akademisi di berbagai negara AIS yang menjadi bagian dari implementasi program-program AIS Forum hingga saat ini.
Berbagai program pembangunan di bawah AIS Forum pun telah sukses terlaksana di berbagai negara partisipan, seperti Fiji, Filipina, Guyana, Barbados, Selandia Baru, Jamaika, Malta, Mauritius, Solomon Island, Vanuatu, dan lainnya.
Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat komitmen untuk meningkatkan kolaborasi konkret pada empat isu strategis. Keempat isu tersebut adalah adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dan manajemen bencana alam, pembangunan ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, serta tata kelola pemerintahan maritim yang baik.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura menegaskan komitmen UNDP memasilitasi kolaborasi dan menciptakan inovasi dalam AIS Forum, demi laut dan masa depannya.
“UNDP berkomitmen dan percaya bahwa berinvestasi pada lautan dapat berguna untuk masa depan kita. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung penuh AIS Forum, demi mempromosikan pembangunan dan peningkatan kapasitas dari negara-negara AIS melalui program-program dan proyek-proyek yang dilaksanakan,” bebernya.
Untuk diketahui, AIS Forum dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan kolaborasi dan kerja sama pembangunan yang konkret antar negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia. Forum ini menjadi wadah yang semakin berpengaruh dalam pembahasan isu-isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan.
Pada tahun 2021, AIS Forum menghimpun suara negara-negara pulau dan kepulauan dalam menyampaikan pernyataan sikap bersama di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 di Glasgow, Inggris.
Dalam kurun waktu empat tahun sejak didirikan, AIS Forum telah sukses berjejaring dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak. Telah lebih dari 200 startup dan komunitas lokal, 75 organisasi non pemerintah, sektor swasta, hingga lebih dari 100 kelompok akademisi di berbagai negara AIS yang menjadi bagian dari implementasi program-program AIS Forum hingga saat ini.
Berbagai program pembangunan di bawah AIS Forum pun telah sukses terlaksana di berbagai negara partisipan, seperti Fiji, Filipina, Guyana, Barbados, Selandia Baru, Jamaika, Malta, Mauritius, Solomon Island, Vanuatu, dan lainnya.
tulis komentar anda