Shell Ingkar Janji, Ternyata Masih Tetap Beli Gas Rusia
Minggu, 02 Juli 2023 - 10:04 WIB
Meski diungkapkan juga keputusan tersebut akan menjadi "tantangan kompleks". Sejak saat itu diketahui, Shell masih terus mengambil kargo LNG dari dua pelabuhan Rusia, satu di Yamal dan lainnya di Sakhalin yang berlokasi di timur jauh.
Shell dulunya adalah investor minoritas dalam proyek gas Sakhalin, tetapi klaim itu terbantahkan pada September tahun lalu setelah pemerintah Rusia mengalihkan sahamnya ke bisnis lokal – dan sejak itu mereka tidak mengambil gas dari Sakhalin.
Tetapi Shell masih menghormati kontrak dengan perusahaan LNG Rusia Novatek, yang mewajibkannya membeli 900.000 ton per tahun dari Yamal hingga 2030-an, menurut kantor berita Reuters.
Novatek adalah perusahaan gas terbesar kedua di Rusia, dimana pajak yang dibayarkannya merupakan kontributor signifikan bagi anggaran pemerintah Rusia.
Sementara itu kritikan keras dilayangkan Penasihat Presiden Ukraina, Oleg Ustenko yang mengatakan: "Ini cukup sederhana: dengan terus berdagang gas Rusia, Shell memasukkan uang ke kantong Putin dan membantu mendanai agresi brutal Rusia terhadap rakyat Ukraina".
"Jumlah besar yang dihasilkan Shell dan seluruh industri minyak di Rusia harus digunakan untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina, daripada melapisi kantong pemegang saham mereka," sambungnya.
Di sisi lain seorang juru bicara Shell mengatakan: "Shell telah berhenti membeli LNG Rusia di pasar spot, tetapi masih memiliki beberapa komitmen kontrak jangka panjang. Hal ini sepenuhnya sesuai dengan sanksi, hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat kami beroperasi.
"Ada dilema antara menekan pemerintah Rusia atas kekejamannya di Ukraina dan memastikan pasokan energi yang stabil dan aman. Adalah tugas pemerintah untuk memutuskan pertukaran yang sangat sulit yang harus dilakukan."
Shell dulunya adalah investor minoritas dalam proyek gas Sakhalin, tetapi klaim itu terbantahkan pada September tahun lalu setelah pemerintah Rusia mengalihkan sahamnya ke bisnis lokal – dan sejak itu mereka tidak mengambil gas dari Sakhalin.
Tetapi Shell masih menghormati kontrak dengan perusahaan LNG Rusia Novatek, yang mewajibkannya membeli 900.000 ton per tahun dari Yamal hingga 2030-an, menurut kantor berita Reuters.
Novatek adalah perusahaan gas terbesar kedua di Rusia, dimana pajak yang dibayarkannya merupakan kontributor signifikan bagi anggaran pemerintah Rusia.
Sementara itu kritikan keras dilayangkan Penasihat Presiden Ukraina, Oleg Ustenko yang mengatakan: "Ini cukup sederhana: dengan terus berdagang gas Rusia, Shell memasukkan uang ke kantong Putin dan membantu mendanai agresi brutal Rusia terhadap rakyat Ukraina".
"Jumlah besar yang dihasilkan Shell dan seluruh industri minyak di Rusia harus digunakan untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina, daripada melapisi kantong pemegang saham mereka," sambungnya.
Di sisi lain seorang juru bicara Shell mengatakan: "Shell telah berhenti membeli LNG Rusia di pasar spot, tetapi masih memiliki beberapa komitmen kontrak jangka panjang. Hal ini sepenuhnya sesuai dengan sanksi, hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat kami beroperasi.
"Ada dilema antara menekan pemerintah Rusia atas kekejamannya di Ukraina dan memastikan pasokan energi yang stabil dan aman. Adalah tugas pemerintah untuk memutuskan pertukaran yang sangat sulit yang harus dilakukan."
(akr)
tulis komentar anda