5 Negara yang Memiliki Utang Terbesar AS, China Nyaris Rp13.000 Triliun
Sabtu, 05 Agustus 2023 - 07:24 WIB
JAKARTA - Fitch baru saja memangkas peringkat utang AS dari AA+ menjadi AAA. Perselisihan politik terkait plafon utang selama 20 tahun terakhir telah mendorong salah satu lembaga pemeringkat kredit global ini menurunkan peringkat kredit AS.
Fitch menilai telah terjadi kemerosotan dalam standar-standar tata kelola pemerintahan selama 20 tahun terakhir termasuk dalam hal fiskal dan utang terlepas dari kesepakatan bipartisan pada bulan Juni untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025.
Penurunan peringkat ini bisa berpengaruh terhadap negara-negara yang memiliki utang ke AS. Melansir Investopedia, Pemerintah AS menanggung utang ketika menerbitkan surat berharga negara untuk mendanai defisit antara jumlah uang yang diterima dari pajak dan pendapatan lainnya dibandingkan dengan jumlah uang yang dibelanjakan untuk pertahanan, program kesejahteraan, bunga yang dibayarkan untuk utang saat ini, dan banyak lagi.
Pada 25 Mei 2023, total utang pemerintah AS mencapai USD31,47 triliun. Utang nasional AS dikategorikan sebagai utang dalam negeri dan utang publik. Utang dalam negeri adalah utang yang dipegang di dalam negeri AS oleh badan-badan dan badan-badan federal. Jumlahnya sekitar seperlima dari total utang AS. Utang ini termasuk uang yang harus dibayarkan kepada jaminan sosial, dana pensiun militer, Medicare, dan dana pensiun lainnya.341
Sisanya adalah utang publik. Pemerintah asing memegang sebagian besar utang publik, sementara sisanya dimiliki oleh bank-bank AS dan investor perorangan, Federal Reserve, pemerintah negara bagian dan lokal, reksadana, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan pemegang obligasi tabungan. Per 25 Mei 2023, USD24,6 triliun dari utang nasional adalah utang publik.
Sementara, kongres menetapkan pagu utang yang dapat dinaikkan secara berkala. Pada 16 Desember 2021, pagu utang dinaikkan sebesar USD2,5 triliun menjadi USD31,4 triliun. Ini adalah kenaikan jumlah dolar terbesar dalam utang nasional. Berikut 5 negara asing yang memiliki utang terbanyak di AS.
1. Jepang
Fitch menilai telah terjadi kemerosotan dalam standar-standar tata kelola pemerintahan selama 20 tahun terakhir termasuk dalam hal fiskal dan utang terlepas dari kesepakatan bipartisan pada bulan Juni untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025.
Penurunan peringkat ini bisa berpengaruh terhadap negara-negara yang memiliki utang ke AS. Melansir Investopedia, Pemerintah AS menanggung utang ketika menerbitkan surat berharga negara untuk mendanai defisit antara jumlah uang yang diterima dari pajak dan pendapatan lainnya dibandingkan dengan jumlah uang yang dibelanjakan untuk pertahanan, program kesejahteraan, bunga yang dibayarkan untuk utang saat ini, dan banyak lagi.
Baca Juga
Pada 25 Mei 2023, total utang pemerintah AS mencapai USD31,47 triliun. Utang nasional AS dikategorikan sebagai utang dalam negeri dan utang publik. Utang dalam negeri adalah utang yang dipegang di dalam negeri AS oleh badan-badan dan badan-badan federal. Jumlahnya sekitar seperlima dari total utang AS. Utang ini termasuk uang yang harus dibayarkan kepada jaminan sosial, dana pensiun militer, Medicare, dan dana pensiun lainnya.341
Sisanya adalah utang publik. Pemerintah asing memegang sebagian besar utang publik, sementara sisanya dimiliki oleh bank-bank AS dan investor perorangan, Federal Reserve, pemerintah negara bagian dan lokal, reksadana, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan pemegang obligasi tabungan. Per 25 Mei 2023, USD24,6 triliun dari utang nasional adalah utang publik.
Sementara, kongres menetapkan pagu utang yang dapat dinaikkan secara berkala. Pada 16 Desember 2021, pagu utang dinaikkan sebesar USD2,5 triliun menjadi USD31,4 triliun. Ini adalah kenaikan jumlah dolar terbesar dalam utang nasional. Berikut 5 negara asing yang memiliki utang terbanyak di AS.
1. Jepang
tulis komentar anda