Menguak Rencana Uni Emirat Arab Terkait Bank BRICS
Kamis, 31 Agustus 2023 - 08:54 WIB
DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) memandang keanggotaan BRICS sebagai kesempatan untuk mengembangkan perdagangan dan berencana untuk menyuntik lebih modal ke New Development Bank (NDB) . Hal ini diungkapkan oleh Menteri Ekonomi Abdulla bin Touq Al Marri seperti dilansir Bloomberg.
Abu Dhabi bergabung dengan NDB dua tahun lalu dan sekarang termasuk di antara enam anggota baru yang disetujui untuk bergabung dengan BRICS pekan lalu. Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab akan menjadi anggota penuh kelompok negara-negara berkembang BRICS mulai Januari 2024.
Seperti diketahui, NDB didirikan pada tahun 2014 oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan dengan tujuan menyediakan dana untuk infrastruktur dan proyek pembangunan berkelanjutan. Bank secara resmi dibuka untuk bisnis pada tahun 2015, dan kemudian bergabung dengan Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Uruguay. Arab Saudi juga sedang dalam pembicaraan untuk menjadi anggota.
"Kami benar-benar akan mendorong lebih banyak dan 'memang' akan menyuntikkan modal ke bank," kata Menteri UEA, tanpa memberitahukan secara rinci soal besarannya.
Menurut Bloomberg, sebagai salah satu dari sedikit negara yang mengelola lebih dari USD1 triliun modal kekayaan negara, UEA mewakili 'kontributor yang berpotensi berkantong tebal' untuk NDB.
"Produsen terbesar ketiga OPEC dapat memberikan lebih banyak kekuatan keuangan kepada pemberi pinjaman BRICS yang dibentuk sebagai penyeimbang bagi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia," bebernya.
Al Marri menjelaskan, bahwa UEA akan terus mengembangkan perdagangan dengan Barat sambil meningkatkan perdagangan dengan negara-negara yang kurang berkembang di Global South.
Keanggotaan BRICS ditekankan olehnya menjadi sangat penting bagi UEA. "Bergabung dengan BRICS akan menambah banyak dukungan multilateral UEA kepada dunia. Kami fokus pada perdagangan global kami, UEA selalu menjadi pusat global," pungkasnya.
Menurut analisis data global oleh RBK dan TASS, gabungan produk domestik bruto (PDB) dari BRICS yang diperluas dalam hal paritas daya beli akan menjadi sekitar USD65 triliun. Ini akan membuat pangsa blok PDB global meningkat dari 31,5% saat ini menjadi 37%. Sebagai perbandingan, kelompok ekonomi maju G7 saat ini sekitar 29,9%.
Abu Dhabi bergabung dengan NDB dua tahun lalu dan sekarang termasuk di antara enam anggota baru yang disetujui untuk bergabung dengan BRICS pekan lalu. Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab akan menjadi anggota penuh kelompok negara-negara berkembang BRICS mulai Januari 2024.
Seperti diketahui, NDB didirikan pada tahun 2014 oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan dengan tujuan menyediakan dana untuk infrastruktur dan proyek pembangunan berkelanjutan. Bank secara resmi dibuka untuk bisnis pada tahun 2015, dan kemudian bergabung dengan Bangladesh, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Uruguay. Arab Saudi juga sedang dalam pembicaraan untuk menjadi anggota.
"Kami benar-benar akan mendorong lebih banyak dan 'memang' akan menyuntikkan modal ke bank," kata Menteri UEA, tanpa memberitahukan secara rinci soal besarannya.
Menurut Bloomberg, sebagai salah satu dari sedikit negara yang mengelola lebih dari USD1 triliun modal kekayaan negara, UEA mewakili 'kontributor yang berpotensi berkantong tebal' untuk NDB.
"Produsen terbesar ketiga OPEC dapat memberikan lebih banyak kekuatan keuangan kepada pemberi pinjaman BRICS yang dibentuk sebagai penyeimbang bagi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia," bebernya.
Al Marri menjelaskan, bahwa UEA akan terus mengembangkan perdagangan dengan Barat sambil meningkatkan perdagangan dengan negara-negara yang kurang berkembang di Global South.
Keanggotaan BRICS ditekankan olehnya menjadi sangat penting bagi UEA. "Bergabung dengan BRICS akan menambah banyak dukungan multilateral UEA kepada dunia. Kami fokus pada perdagangan global kami, UEA selalu menjadi pusat global," pungkasnya.
Menurut analisis data global oleh RBK dan TASS, gabungan produk domestik bruto (PDB) dari BRICS yang diperluas dalam hal paritas daya beli akan menjadi sekitar USD65 triliun. Ini akan membuat pangsa blok PDB global meningkat dari 31,5% saat ini menjadi 37%. Sebagai perbandingan, kelompok ekonomi maju G7 saat ini sekitar 29,9%.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda