Hari Kedua KTT ASEAN, Bos Pertamina Ungkap Komitmen Jalankan Transisi Energi
Rabu, 06 September 2023 - 11:25 WIB
Kedua, mengintegrasikan kilang dengan industri petrokimia. Ketiga, mengembangkan bisnis zero carbon atau bisnis netral karbon. Terlebih, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di geothermal atau energi panas bumi, juga tenaga hydro, sehingga ada inisiatif netral karbon.
"Karena kami masih memiliki aktivitas bisnis karbon positif. Kami memiliki inisiatif untuk karbon negatif, yaitu CCUS dan nature-based solution atau solusi berbasis alam (NBS). Indonesia memiliki potensi berlimpah di CCUS dan NBS serta material penting untuk transisi energi," ucap Nicke.
Menurut dia Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar dan nomor enam terbesar di bauksit, dan tembaga terbesar ketujuh dunia.
"Kami juga memiliki 400 gigaton potensi cadangan karbon untuk CCUS dan NBS, salah satu dari negara dengan hutan hujan terluas di dunia. Jadi itu tiga agenda utama yang harus diatur secara paralel untuk menuju transisi energi dan mengurangi emisi karbon secara terjangkau," pungkas Nicke.
"Karena kami masih memiliki aktivitas bisnis karbon positif. Kami memiliki inisiatif untuk karbon negatif, yaitu CCUS dan nature-based solution atau solusi berbasis alam (NBS). Indonesia memiliki potensi berlimpah di CCUS dan NBS serta material penting untuk transisi energi," ucap Nicke.
Baca Juga
Menurut dia Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar dan nomor enam terbesar di bauksit, dan tembaga terbesar ketujuh dunia.
"Kami juga memiliki 400 gigaton potensi cadangan karbon untuk CCUS dan NBS, salah satu dari negara dengan hutan hujan terluas di dunia. Jadi itu tiga agenda utama yang harus diatur secara paralel untuk menuju transisi energi dan mengurangi emisi karbon secara terjangkau," pungkas Nicke.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda