Jangkau 500 Kota di Indonesia, Platform Kripto Ini Perkuat Keamanan dan Kolaborasi

Rabu, 20 September 2023 - 12:24 WIB
Adapun saat ini, Reku mencatat porsi pengguna yang cukup bervariasi. “Sebagian besar antara usia 18-30 tahun (48%), 31-44 tahun (38%), dan 45-55 tahun (13%),” ujar Robby.

Fokus Kolaborasi Multi-Stakeholder dan Peran Bursa Kripto

Robby turut menyoroti peran Bursa Kripto terhadap ekosistem kripto. “Kehadiran Bursa Kripto diharapkan dapat memberikan jaminan keterbukaan dan keamanan transaksi aset kripto. Selain itu, Bursa Kripto menyediakan crypto village yang dapat meningkatkan literasi masyarakat. Ini merupakan peluang untuk mendorong adopsi kripto di Indonesia,” ungkap Robby.

Reku juga terus aktif berkolaborasi bersama BAPPEBTI dan ASPAKRINDO untuk mengembangkan industri aset kripto yang sehat. Termasuk dalam mendorong potensi ekosistem kripto dan meninjau dampak penerapan regulasi dan kondisi pasar.

“Kami mengamati penurunan volume transaksi aset kripto hingga 78% jika dibandingkan secara tahunan (YoY) antara bulan Juni 2022 dan Juni 2023. Reku telah berkolaborasi dengan BAPPEBTI dan ASPAKRINDO untuk membahas penyebab penurunan tersebut. Setelah dilakukan tinjauan, kami menemukan jika salah satu faktor yang berkontribusi adalah keluhan dari pengguna terkait dengan penerapan pajak dalam transaksi aset kripto. Hal ini memiliki potensi untuk mendorong banyak investor memilih bertransaksi aset kripto di luar negeri. Tentunya, ini dapat memiliki dampak negatif bagi pedagang aset kripto di Indonesia," jelas Robby.

Selain itu, maraknya exchanger ilegal juga menjadi poin diskusi bersama regulator dan asosiasi. Robby menjelaskan, pada tahun lalu (2022), OJK merilis kerugian masyarakat akibat kripto ilegal diperkirakan mencapai lebih dari Rp 4 triliun. Hal ini dipicu oleh keinginan masyarakat untuk menggunakan exchanger yang bebas pajak dan mencari variasi produk lainnya.

Oleh karena itu, Robby melanjutkan, diperlukan kolaborasi multi-stakeholders antara pelaku industri, asosiasi, dan regulator guna saling berbagi usulan dan mencari solusi yang lebih baik untuk dalam penerapan regulasi yang ideal dan mendorong pengembangan inovasi produk.

“Hal ini dilakukan untuk memperbaiki ekosistem aset kripto di Indonesia, sehingga tercipta industri yang sehat dan menguntungkan semua pihak," tambahnya.

Reku tetap optimis dengan pertumbuhan dan prospek ekosistem kripto di Indonesia. “Salah satu upaya Reku untuk mendukung pertumbuhan ekosistem di Indonesia yakni melalui inovasi produk dan layanan, seperti melalui fitur staking yang telah digunakan oleh 70% pengguna dan mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 100% sejak Juni 2023,” imbuh Robby.

Menariknya, Reku menemukan, Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi dengan volume transaksi tertinggi. “Ini menandakan besarnya potensi adopsi aset kripto di luar pulau Jawa. Ke depannya, Reku akan terus mengembangkan inovasi dan layanan lainnya serta meningkatkan upaya literasi,” kata Robby.

Pada kesempatan yang sama, Afid Sugiono sebagai Crypto Analyst Reku juga membagikan pentingnya masyarakat memahami modus penipuan di kripto. Beberapa modus penipuan di aset kripto yang kerap terjadi yakni platform tidak terdaftar, pig butchering, ponzi scheme, dan rug pull.

“Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mempelajari fundamental aset kripto terlebih dahulu agar tidak terjerumus ke modus-modus tersebut. Termasuk dengan membaca white paper aset kripto, untuk meneliti tentang tim pengembang, proyek, teknologi yang digunakan, serta masalah yang dihadapi dan solusinya. Selain itu, investor juga perlu memperhatikan kondisi pasar agar keputusan investasi lebih bijak, bukan sekedar ikut-ikutan,” kata Afid.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More