Pemanfaatan Biomassa untuk Co-Firing PLTU Terus Didorong
Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:04 WIB
"Bisa jadi ke depan tidak hanya 13.500 hektare yang dikerjasamakan namun bertambah banyak seiring dengan semakin diketahuinya manfaat program Co-Firing PLN," katanya.
Hal senada juga dikatakan Direktur Biomassa Aris Sudjatmiko. Dia menerangkan, pihaknya selalu bergerak dengan mitra lokal dalam penyediaan biomassa untuk Co-Firing PLTU. Pengembangan biomassa, tegas Aris, tak akan bisa lepas dari peran serta masyarakat lokal.
"Mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, pengumpulan, hingga pengiriman ke PLTU pasti akan melibatkan masyarakat," jelasnya.
Aria menerangkan, ada tiga unsur utama terkait biomassa. Masing-masing adalah lahan, pupuk, dan tenaga kerja. Terkait lahan, Aris menegaskan, lahan yang ditanami tanaman multifungsi bukanlah lahan produktif sehingga tidak berkompetisi dengan area produktif yang sudah ada. Skema yang digunakan bisa tumpang sari atau pemanfaatan lahan kritis.
Dia juga menjelaskan jika pada prinsipnya semua jenis limbah tanaman bisa menjadi sumber biomassa. Mulai dari sekam dan jerami padi, bagas tebu, ranting dan dahan kayu, bonggol jagung, dan lain sebagainya.
Terkait pupuk, lanjutnya, akan dikerjasamakan dan bersinergi dengan mendampingi masyarakat dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik fly ash bottom ash (FABA). Menurutnya, masyarakat bisa memproduksi pupuk organik dari bahan baku FABA dengan kotoran ternak, limbah pertanian, perkebunan dan limbah-limbah lain-lain.
Hal senada juga dikatakan Direktur Biomassa Aris Sudjatmiko. Dia menerangkan, pihaknya selalu bergerak dengan mitra lokal dalam penyediaan biomassa untuk Co-Firing PLTU. Pengembangan biomassa, tegas Aris, tak akan bisa lepas dari peran serta masyarakat lokal.
"Mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, pengumpulan, hingga pengiriman ke PLTU pasti akan melibatkan masyarakat," jelasnya.
Aria menerangkan, ada tiga unsur utama terkait biomassa. Masing-masing adalah lahan, pupuk, dan tenaga kerja. Terkait lahan, Aris menegaskan, lahan yang ditanami tanaman multifungsi bukanlah lahan produktif sehingga tidak berkompetisi dengan area produktif yang sudah ada. Skema yang digunakan bisa tumpang sari atau pemanfaatan lahan kritis.
Dia juga menjelaskan jika pada prinsipnya semua jenis limbah tanaman bisa menjadi sumber biomassa. Mulai dari sekam dan jerami padi, bagas tebu, ranting dan dahan kayu, bonggol jagung, dan lain sebagainya.
Terkait pupuk, lanjutnya, akan dikerjasamakan dan bersinergi dengan mendampingi masyarakat dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik fly ash bottom ash (FABA). Menurutnya, masyarakat bisa memproduksi pupuk organik dari bahan baku FABA dengan kotoran ternak, limbah pertanian, perkebunan dan limbah-limbah lain-lain.
(nng)
tulis komentar anda