5 Perusahaan Senjata AS yang Kangkangi Bisnis Militer Dunia: Kantongi Pendapatan Ribuan Triliun

Minggu, 05 November 2023 - 14:45 WIB
Perusahaan senjata AS mendominasi bisnis militer global. Foto/RTX
JAKARTA - Perusahaan senjata AS atau Amerika Serikat bakal mengantongi pemasukan besar-besaran dari sejumlah perang yang terjadi saat ini, yaitu perang Rusia-Ukraina dan pejuang Hamas-Israel . Dari dua perang itu perusahaan senjata AS kebanjiran orderan peralatan senjata, salah satu orderan datang dari Pemerintah Amerika sendiri.



Belum lama ini Pemerintah Amerika telah mengajukan "bantuan" militer kepada Ukraina dan Israel senilai USD75,7 miliar atau Rp1.173,3 triliun (kurs Rp15.500). Untuk Ukraina pengajuan bantuannya sebesar USD61,4 miliar (Rp951,7 triliun) dan Israel USD14,3 miliar (Rp221,65 triliun).

Bantuan Amerika untuk Ukraina dan Israel itu masuk dalam paket bantuan yang diajukan pemerintahan Joe Biden terkait kebijakan luar negeri untuk melindungi kepentingan negara itu. Total bantuan paket itu menembus USD105 miliar atau Rp1.627,5 triliun.

Belum lama ini para eksekutif industri senjata di Raytheon dan General Dynamics berbicara terus terang bahwa perang Israel di Gaza akan berdampak baik bagi bisnis mereka.



Raytheon (RTX) dan General Dynamics mengalami peningkatan stok mereka lebih dari 10% sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Tren ini merupakan bagian dari lonjakan kinerja saham yang lebih luas di kalangan perusahaan pertahanan.

Raytheon, yang membuat roket AMRAAM, sebelumnya juga menyatakan bahwa mereka telah menerima pesanan senilai USD3 miliar atau lebih dari Rp46,5 triliun sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Jika pengajuan bantuan militer Joe Biden disetujui oleh kongres, maka dana ribuan triliun itu akan terus mengalir ke perusahaan-perusahaan senjata AS. Alhasil, membuat perusahaan senjata AS semakin membesar dan mendominasi perdagangan senjata global.

Bukan apa-apa, Amerika merupakan negara yang paling banyak melakukan belanja militer. Pada 2022, dari total belanja militer dunia seniliai USD2,24 triliun atau setara Rp34.720 triliun, Amerika menyumbang hampir 40%-nya.

Tak heran jika perusahaan-perusahaan senjata AS mendulang penjualan hingga ribuan triliun. Dikutip dari berbagai sumber, inilah lima perusahaan senjata AS yang mendulang pendapatan terbesar di sepanjang 2022:

1. Raytheon Technologies

Tak disangka Raytheon menduduki posisi pertama sebagai perusahaan sejata AS yang memiliki pendapatan terbesar di tahun 2022. Perusahaan yang memiliki karyawan sebanyak 167.000 orang ini mengantongi pendapatan sebesar USD67,07 miliar Rp1.039,5 triliun. Jumlah itu melewati pendapatan Lockheed Martin Corporation.

Perusahaan yang bermarkas di Virginia ini didirikan pada 1922 dan kemudian bergabung dengan United Technologies Corporation pada 2020. Raytheon memproduksi persenjataan, elektronik, bom, sistem pertahanan peluru kendali, dan peralatan taktis lainnya.

Raytheon Technologies mengoperasikan beberapa anak perusahaan yaitu: (1) Collins Aerospace; (2) Pratt & Whitney; (3) Raytheon Intelligence & Space; dan (4) Raytheon Missiles & Defense. Setiap anak perusahaan menyediakan solusi terdepan di kelasnya di berbagai domain di AS dan pelanggan internasional di 46 negara.

2. Boeing
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More