5 Perusahaan Senjata AS yang Kangkangi Bisnis Militer Dunia: Kantongi Pendapatan Ribuan Triliun
Minggu, 05 November 2023 - 14:45 WIB
Tak heran jika perusahaan-perusahaan senjata AS mendulang penjualan hingga ribuan triliun. Dikutip dari berbagai sumber, inilah lima perusahaan senjata AS yang mendulang pendapatan terbesar di sepanjang 2022:
1. Raytheon Technologies
Tak disangka Raytheon menduduki posisi pertama sebagai perusahaan sejata AS yang memiliki pendapatan terbesar di tahun 2022. Perusahaan yang memiliki karyawan sebanyak 167.000 orang ini mengantongi pendapatan sebesar USD67,07 miliar Rp1.039,5 triliun. Jumlah itu melewati pendapatan Lockheed Martin Corporation.
Perusahaan yang bermarkas di Virginia ini didirikan pada 1922 dan kemudian bergabung dengan United Technologies Corporation pada 2020. Raytheon memproduksi persenjataan, elektronik, bom, sistem pertahanan peluru kendali, dan peralatan taktis lainnya.
Raytheon Technologies mengoperasikan beberapa anak perusahaan yaitu: (1) Collins Aerospace; (2) Pratt & Whitney; (3) Raytheon Intelligence & Space; dan (4) Raytheon Missiles & Defense. Setiap anak perusahaan menyediakan solusi terdepan di kelasnya di berbagai domain di AS dan pelanggan internasional di 46 negara.
2. Boeing
Perusahaan yang didirikan pada 1916 ini berada di posisi kedua dengan pendapatan sebesar USD66,61 miliar atau Rp1.032,4 triliun. Boeing mengoperasikan empat bidang bisnis utama, yaitu Boeing Commercial Airplanes; (2) Boeing Defense, Space & Security; (3) Boeing Global Services; and (4) Boeing Capital. Perusahaan ini memproduksi roket, satelit, rudal, sistem telekomunikasi, dan peralatan terkait pertahanan lainnya, terutama untuk Angkatan Udara dan Korps Marinir.
Meskipun Boeing terkenal sebagai produsen dan pedagang pesawat terbang komersial dan pesawat jet, perusahaan ini juga merupakan salah satu kontraktor pertahanan terbesar di Amerika. Perusahaan ini memperoleh sebagian besar pendapatannya dari bisnis kontrak pemerintah dengan kelima angkatan Bersenjata Amerika.
3. Lockheed Martin Corporation
Lockheed harus puas puas duduk di posisi keriga dengan pendapatan USD65,98 miliar atau setara Rp1.022,6 triliun. Perusahaan yang mempekerjakan 116.000 orang ini merupakan kontraktor pertahanan terbesar di bidang kedirgantaraan.
1. Raytheon Technologies
Tak disangka Raytheon menduduki posisi pertama sebagai perusahaan sejata AS yang memiliki pendapatan terbesar di tahun 2022. Perusahaan yang memiliki karyawan sebanyak 167.000 orang ini mengantongi pendapatan sebesar USD67,07 miliar Rp1.039,5 triliun. Jumlah itu melewati pendapatan Lockheed Martin Corporation.
Perusahaan yang bermarkas di Virginia ini didirikan pada 1922 dan kemudian bergabung dengan United Technologies Corporation pada 2020. Raytheon memproduksi persenjataan, elektronik, bom, sistem pertahanan peluru kendali, dan peralatan taktis lainnya.
Raytheon Technologies mengoperasikan beberapa anak perusahaan yaitu: (1) Collins Aerospace; (2) Pratt & Whitney; (3) Raytheon Intelligence & Space; dan (4) Raytheon Missiles & Defense. Setiap anak perusahaan menyediakan solusi terdepan di kelasnya di berbagai domain di AS dan pelanggan internasional di 46 negara.
2. Boeing
Perusahaan yang didirikan pada 1916 ini berada di posisi kedua dengan pendapatan sebesar USD66,61 miliar atau Rp1.032,4 triliun. Boeing mengoperasikan empat bidang bisnis utama, yaitu Boeing Commercial Airplanes; (2) Boeing Defense, Space & Security; (3) Boeing Global Services; and (4) Boeing Capital. Perusahaan ini memproduksi roket, satelit, rudal, sistem telekomunikasi, dan peralatan terkait pertahanan lainnya, terutama untuk Angkatan Udara dan Korps Marinir.
Meskipun Boeing terkenal sebagai produsen dan pedagang pesawat terbang komersial dan pesawat jet, perusahaan ini juga merupakan salah satu kontraktor pertahanan terbesar di Amerika. Perusahaan ini memperoleh sebagian besar pendapatannya dari bisnis kontrak pemerintah dengan kelima angkatan Bersenjata Amerika.
3. Lockheed Martin Corporation
Lockheed harus puas puas duduk di posisi keriga dengan pendapatan USD65,98 miliar atau setara Rp1.022,6 triliun. Perusahaan yang mempekerjakan 116.000 orang ini merupakan kontraktor pertahanan terbesar di bidang kedirgantaraan.
tulis komentar anda