2 Negara BRICS yang Mendukung Palestina, Ini Alasannya
Rabu, 15 November 2023 - 14:02 WIB
"Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah," kata Presiden Rusia Vladimir Putin dikutip Rabu (15/11/2023).
Moskow sendiri memang telah dikenal lama menjalin hubungan dengan musuh-musuh Israel, termasuk Hamas. Bahkan, Kremlin tidak pernah menyatakan sayap Hamas mana pun sebagai kelompok teroris.
Dilansir dari Foreign Policy, karena ingin menciptakan peluang dalam proses perdamaian Timur Tengah, para diplomat Rusia telah mencoba menyatukan berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas, menjadi satu kekuatan politik untuk memulai kembali proses perdamaian dan mempromosikan solusi dua negara.
Mengutip dari The Guardian, Beijing telah menjadi pendukung Palestina sejak era Mao Zedong dan telah lama menyerukan solusi dua negara. Namun kini negara tersebut juga semakin dekat dengan Israel, sehingga membuat China sebagai negara yang netral dalam perang ini.
Meski begitu, China tetap melontarkan kritik-kritik kerasnya pada Israel. Seperti ketika Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan China mengutuk kekerasan dan serangan terhadap warga sipil yang dilakukan Israel dalam konflik tersebut.
Dalam percakapan telepon terpisah dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, Wang mengatakan bahwa dia “sangat bersimpati” dengan rakyat Gaza, dan menambahkan bahwa mereka membutuhkan keamanan dan upaya untuk mendorong perdamaian, bukan senjata atau perhitungan geopolitik.
China juga menyerukan diadakannya konferensi perdamaian internasional yang lebih otoritatif, luas dan efektif segera.
Moskow sendiri memang telah dikenal lama menjalin hubungan dengan musuh-musuh Israel, termasuk Hamas. Bahkan, Kremlin tidak pernah menyatakan sayap Hamas mana pun sebagai kelompok teroris.
Dilansir dari Foreign Policy, karena ingin menciptakan peluang dalam proses perdamaian Timur Tengah, para diplomat Rusia telah mencoba menyatukan berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas, menjadi satu kekuatan politik untuk memulai kembali proses perdamaian dan mempromosikan solusi dua negara.
2. China
Mengutip dari The Guardian, Beijing telah menjadi pendukung Palestina sejak era Mao Zedong dan telah lama menyerukan solusi dua negara. Namun kini negara tersebut juga semakin dekat dengan Israel, sehingga membuat China sebagai negara yang netral dalam perang ini.
Meski begitu, China tetap melontarkan kritik-kritik kerasnya pada Israel. Seperti ketika Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan China mengutuk kekerasan dan serangan terhadap warga sipil yang dilakukan Israel dalam konflik tersebut.
Dalam percakapan telepon terpisah dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, Wang mengatakan bahwa dia “sangat bersimpati” dengan rakyat Gaza, dan menambahkan bahwa mereka membutuhkan keamanan dan upaya untuk mendorong perdamaian, bukan senjata atau perhitungan geopolitik.
China juga menyerukan diadakannya konferensi perdamaian internasional yang lebih otoritatif, luas dan efektif segera.
(okt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda