Sawit Dijegal Eropa, Wapres Lobi PM Yunani
Sabtu, 25 November 2023 - 08:00 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta dukungan Perdana Menteri (PM) Republik Yunani, Kyriakos Mitsotakis membantu mengatasi kebijakan diskriminatif Uni Eropa terhadap produk-produk strategis Indonesia seperti minyak sawit dan kayu.
"Produk-produk ini juga dibutuhkan oleh Yunani dan bertentangan dengan upaya kita dalam meningkatkan perdagangan bilateral," kata Wapres kepada PM Yunani di Maximos Mansion, Athena, Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut pada pertemuan tersebut, Wapres menyampaikan harapannya untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama bilateral di berbagai bidang antara Indonesia dan Yunani ke depan. "Saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, kerja sama ekonomi,” tutur Wapres.
Wapres memaparkan bahwa intensitas kerja sama ekonomi Indonesia-Yunani cukup tinggi. Sebagai contoh, pada bidang investasi, tercapai peningkatan signifikan sebesar 10 kali lipat dari awal 2023 kuartal ke-3, bahkan melampaui nilai realisasi pada tahun sebelumnya untuk periode yang sama. Namun, Wapres menilai, masih banyak potensi yang perlu digali khususnya sektor ekonomi biru dan pariwisata.
"Momentum ini perlu digunakan dengan peningkatan fasilitasi interaksi pelaku usaha pada sektor prioritas investasi, seperti maritim, galangan kapal, pariwisata, dan agribisnis," papar Wapres. "Saya juga mengundang Yunani untuk berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Nusantara," lanjutnya.
Pada sektor perdagangan, Wapres juga mengajak pemerintah Yunani untuk meningkatkan kerja sama pada sektor strategis ini.
"Perlu meningkatkan potensi ekonomi karena volume perdagangan turun 20 persen dibandingkan 2022. Oleh karenanya, saya menyambut baik Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi yang ditandatangani pada Mei 2023," pungkas Wapres.
"Produk-produk ini juga dibutuhkan oleh Yunani dan bertentangan dengan upaya kita dalam meningkatkan perdagangan bilateral," kata Wapres kepada PM Yunani di Maximos Mansion, Athena, Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut pada pertemuan tersebut, Wapres menyampaikan harapannya untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama bilateral di berbagai bidang antara Indonesia dan Yunani ke depan. "Saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, kerja sama ekonomi,” tutur Wapres.
Wapres memaparkan bahwa intensitas kerja sama ekonomi Indonesia-Yunani cukup tinggi. Sebagai contoh, pada bidang investasi, tercapai peningkatan signifikan sebesar 10 kali lipat dari awal 2023 kuartal ke-3, bahkan melampaui nilai realisasi pada tahun sebelumnya untuk periode yang sama. Namun, Wapres menilai, masih banyak potensi yang perlu digali khususnya sektor ekonomi biru dan pariwisata.
"Momentum ini perlu digunakan dengan peningkatan fasilitasi interaksi pelaku usaha pada sektor prioritas investasi, seperti maritim, galangan kapal, pariwisata, dan agribisnis," papar Wapres. "Saya juga mengundang Yunani untuk berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Nusantara," lanjutnya.
Pada sektor perdagangan, Wapres juga mengajak pemerintah Yunani untuk meningkatkan kerja sama pada sektor strategis ini.
"Perlu meningkatkan potensi ekonomi karena volume perdagangan turun 20 persen dibandingkan 2022. Oleh karenanya, saya menyambut baik Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi yang ditandatangani pada Mei 2023," pungkas Wapres.
(nng)
tulis komentar anda